Sabtu, 02 September 2017

Rossi Bakal Absen Satu Bulan dari MotoGP


Valentino Rossi sukses menjalani operasi patah kaki, Jumat (1/9/2017), waktu Indonesia. Dokter Pascarella yang memimpin prosedur medis itu menyebut Rossi harus absen hingga satu bulan untuk memulihkan diri.

Seperti diketahui, Rossi menderita patah kaki setelah kecelakaan saat menungangi motocross. Pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha itu segera dibawa ke rumah sakit setelah kecelakaan tersebut.

Rossi diketahui menderita patah tulang fibula kaki kanannya. Dia pun langsung naik meja bedah.

"Pertama saya ingin mengatakan Rossi baik-baik saja dan itulah yang terpenting bagi kami," ujar Pascarella seperti dilansir Motorsport.

"Saya pikir, dia pastinya akan beristirahat selama 30 sampai 40 hari. Kemudian, kita akan evaluasi bersama beberapa pekan lagi," kata Pascarella menambahkan.

Jika Rossi benar harus absen selama satu bulan, pembalap berusia 38 tahun itu dipastikan bakal absen membalap di MotoGP Misano, 10 September mendatang. Berikutnya, Rossi juga harus melewatkan seri di sirkuit Aragon, Spanyol, 24 September.

Bagi Rossi ini adalah kali kedua ia mendapat cedera patah kaki. Tujuh tahun silam, Rossi pernah menderita cedera serupa yang memaksanya absen hingga empat pekan.


MotoGP: Patah Tulang, Rossi Segera Naik Meja Operasi

Karier Valentino Rossi sebagai pembalap MotoGP terancam berakhir setelah mengalami kecelakaan saat latihan enduro, Kamis (31/8/2017). Akibat kejadian ini, The Doctor mengalami cedera parah, yakni patah tulang tibia dan fibula pada kaki kanannya.

Ini bukan kali pertama Rossi kecelakaan di luar lintasan MotoGP. Sebelum MotoGP seri Mugelo, Rossi juga mengalami cedera di bagian perut dan dada akibat bermain motocross.

Insiden yang kembali menimpa Rossi tentu membuat peluangnya mengejar gelar juara dunia MotoGP tahun ini semakin sulit. Padahal sebelum cedera, Rossi masih berada di posisi empat besar. Saat ini, Rossi berada di urutan keempat dengan koleksi 157 poin atau 26 poin di belakang pimpinan klasemen MotoGP 2017, Andrea Dovizioso yang mengemas 183 poin.  

Pihak Yamaha segera bergerak cepat. Setelah mengeluarkan pengumuman resmi seputar kondisi Rossi, tim berlogo garputala itu juga segera menyiapkan langkah penanganan. 

"Pembalal berusia 38 tahun dari Italia itu akan menjalani operasi secepat mungkin," bunyi pernyataan Yamaha seperti dilansir Crash. "Pengumuman mengenai masalah medis selanjutnya akan disampaikan hari Jumat, 1 September 2017," Yamaha menambahkan. 

Insiden ini tentu saja membuat Rossi sementara harus menepi dari lintasan MotoGP. Saat mengalami cedera yang sama pada latihan di Sirkuit Mugelo, 2010 lalu, Rossi juga sempat naik meja operasi. Dan proses pemulihan setelah itu membutuhkan waktu enam pekan. 

Sementara itu, MotoGP musim ini masih menyisakan enam seri lagi. Sejauh ini, Rossi baru memenangkan satu seri dan naik podium sebanyak lima kali. Podium terakhir didapatnya saat finis  di urutan ketiga pada balapan yang berlangsung di Silverstone, Inggris. 


Gemilang di Silverstone, Yamaha Jaga Asa Juara MotoGP


Keberadaan Maverick Vinales dan Valentino Rossi di podium Sirkuit Silverstone, akhir pekan kemarin, disadari atau tidak telah menjaga persaingan tetap hidup. Hal inilah yang dikatakan pengamat MotoGP Carlo Pernat.

Pernat menjelaskan bahwa tim Yamaha sejauh ini diibaratkan seperti tengah berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, Pabrikan Jepang gagal memperbaiki masalah yang dihadapi pembalapnya. Tapi di sisi lain, Vinales dan Rossi mampu tampil luar biasa dengan keterbatasan tersebut.

Faktor itulah yang menambah seru persaingan perburuan gelar juara MotoGP. Pasalnya, Vinales maupun Rossi masih menjaga peluangnya merebut gelar di balapan yang tinggal menyisakan enam seri lagi.

"Ini adalah persimpangan jalan yang penting bagi Yamaha. Karena mereka mampu menempatkan dua pembalap di podium (Silverstone), dan menjaga kejuaraan tetap hidup," terang Pernat seperti dikutip dari GPOne, Jumat (1/9/2017).

"Tentu ini juga disebabkan Honda. Maksudnya kegagalan mesin yang terjadi pada Marquez itu aneh. Meskipun pada tiga balapan mendapatkan angka nol, tapi Marquez masih berada di urutan kedua. Dan saya pikir dia adalah pembalap terkuat secara keseluruhan. Keempat pembalap (Andrea Dovizioso, Marquez, Vinales, dan Rossi) pasti akan bertarung untuk merebut gelar MotoGP," pungkas Pernat.


MotoGP: Patah Kaki, Rossi Dapat Simpati Biaggi


Kabar patah kaki Valentino Rossi dengan cepat menyebar. Simpati berdatangan untuk pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha tersebut, tak terkecuali dari mantan rivalnya, Max Biaggi.

Seperti diketahui, Rossi mengalami kecelakaan saat menunggangi motorcross, Kamis (31/8/2017). Akibatnya, Rossi menderita patah kaki dan berisiko mengakhiri MotoGP musim ini dengan lebih cepat.

Apa yang menimpa Rossi itu memancing simpati dari Biaggi. Lewat akun twitter, Biaggi menuliskan dukungannya pada mantan rivalnya tersebut.

"Semoga cepat sembuh @ValeYellow46. Saya harap itu tidak parah. Saya pernah merasakannya dan bersimpati padanya serta kariernya musim ini. Semoga cepat sembuh," tulis Biaggi.

Rivalitas Biaggi dan Rossi pernah jadi salah satu rivalitas tersengit di MotoGP. Persaingan antara Rossi dan Biaggi dimulai pada MotoGP/500cc musim 2001.


Biaggi terlihat dengan sengaja mendorong Rossi ketika berada dalam sebuah tikungan. Dorongan tersebut membuat Rossi sedikit keluar dari lintasan. Tak terima, ia mengacungkan jari tengah ke arah Biaggi setelah menyalip di putaran berikutnya.

Saat itu The Doctor masih memperkuat Honda dan Biaggi menunggangi Yamaha. Gesekan panas mereka terjadi pada MotoGP Jepang di Sirkuit Suzuka. Persaingan itu membuat keduanya juga kerap bertukar sindiran dan komentar pedas.




Akselerasi Motor Membaik, Vinales Pede Tatap MotoGP Austria


Maverick Vinales mengaku senang dengan pengujian fairing baru di Sirkuit Brno, Senin (7/8/2017) kemarin. Menurutnya, item baru itu sangat mendukung akselerasi dan data yang terkumpul ini akan sangat membantu untuk balapan berikutnya di Austria.

Sirkuit Red Bull Ring memang memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan lintasan lainnya. Terutama jika berbicara tentang kecepatan motor dan bisa dipacu dengan kecepatan maksimal yang diperkirakan bisa melampaui 200 mil (320 km) per jam di lintasan lurus.

Pengujian fairing baru inilah yang dirasa Vinales sangat tepat. Karena jawara Moto2 itu bisa membawa modal yang bagus saat menjalani balapan seri kesebelas nanti.

Apalagi catatan waktu yang dikumpulkannya tidak terlalu buruk. Pasalnya, Vinales mampu menempuh 69 putaran dengan waktu terbaik 1 menit 55,335 detik atau tertinggal 0,173 detik dari rekan setimnya Valentino Rossi.

"Kami mencoba fairing baru untuk mendukung akselerasi. Karena di Austria percepatan sangat penting, terutama untuk mendapatkan laptime yang bagus," ucap Vinales seperti dikutip dari laman resmi MotoGP.

Pada pengujian kali ini Vinales lebih memilih berkonsentrasi pada akselerasi M1 dan garpu serat karbon yang bisa mengurangi bobot motor. Pembalap Yamaha itu mengesampingkan untuk menguji ban Michelin 2018, dia lebih memilih untuk fokus pada karet yang terpasang sekarang.

"Kami membaik, saya merasa senang dengan motornya lagi. Kami juga mencoba beberapa pengaturan baru dengan elektronik. Saya sangat senang. Garpu karbon terasa lebih ringan, namun efeknya bukan yang kita inginkan, dengan apa yang akan kita coba di Austria. Kami tidak mencoba ban Michelin yang baru, kami ingin tetap merasakan karet yang lama," ucap Vinales. *


Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, mengaku sempat mengkhawatirkan kondisi bannya sepanjang balapan MotoGP Inggris, Minggu (27/8/2017).

Maverick Vinales merasa takut ketika motor RC213V yang ditunggangi Marc Marquez mengalami masalah mesin di Sirkuit Silverstone, Minggu (28/8/2017). Saat itu, pembalap Movistar Yamaha tersebut berada tepat di belakang Baby Alien. Ketika akan melakukan tikungan di tujuh lap tersisa, tiba-tiba asap mengepul ke udara. Top Gun pun terpaksa melakukan pengereman lebih awal dari biasanya.

Vinales mengaku beruntung bisa menghindari kecelakaan yang menyebabkannya kehilangan poin. Pasalnya, pada saat itu yang ada dalam pikirannya adalah apakah ada cairan (air atau oli) yang keluar dari motor Marquez.

Dikatakan lagi, jika bannya mengenai cairan yang keluar dari motor Marquez, bukan tidak mungkin Vinales dan beberapa pembalap yang berada di belakang pembaap Repsol Honda akan terjatuh.

"Saya baru saja melihat ledakan di wajah saya. Sejujurnya saya sangat takut karena saya tidak tahu apakah itu oli atau air. Jadi saya melakukan pengereman, mungkin 30 meter lebih awal dari yang saya lakukan pengereman. Dan saya kehilangan banyak dibanding Valentino dan Dovi," ujar Vinales seperti dikutip dari Readmotorsport, Senin (28/8/2017).

"Tapi saya senang air atau oli tidak mengenai roda saya. Karena kalau itu terjadi mungkin bencana besar akan terjadi," jelas Vinales.

Kendati demikian, Vinales sukses merebut podium kedua di belakang Andrea Dovizioso. Berkat keberhasilan itu posisi Vinales tak mengalami perubahan alias bertahan di urutan ketiga dengan raihan 170 atau selisih 13 poin dari pembalap Ducati tersebut.