Senin, 11 September 2017

Helm Dani Pedrosa Banyak Tulisan Jepang, Apa Artinya Ya?



Mengendarai motor buatan Jepang rupanya sedikit berpengaruh terhadap pebalap MotoGP asal Spanyol, Dani Pedrosa.

Itu terlihat dari tulisan Jepang yang tersemat di bagian atas helm Pedrosa. Banyak yang penasaran apa arti tulisan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Sirkuit Silverstone Inggris kemarin, Pedrosa pun mengatakan tulisan tersebut memiliki arti banyak.

"Artinya banyak filosofi, gaya hidup, bagaimana kita mencapai sesuatu dalam hidup, menghadapi masalah, dan itu cara saya untuk agar orang tahu apa yang sedang saya rasa. Artinya sangat dalam," kata Pedrosa seperti dilihat detikOto dalam video yang diunggah akun Twitter MotoGP.


Seperti diketahui, Pedrosa kini tengah menggunakan helm dari Arai Racing Service. Setidaknya setiap pebalap yang didukung Arai bisa bebas memilih empat desain yang menghiasi helmnya.

Dalam satu musim Pedrosa mendapatkan enam helm.

Marquez Kalahkan Petrucci Lewat Aksi Jelang Garis Finis


Marc Marquez melakukan aksi menyalip nan krusial di putaran terakhir jelang garis finis, untuk merebut kemenangan MotoGP San Marino dari tangan Danilo Petrucci.

Petrucci sebenarnya sudah terlihat akan melaju menuju kemenangan pertamanya di kelas MotoGP setelah memimpin dalam sejumlah putaran menuju akhir balapan, Minggu (10/9/2017) malam WIB.

Akan tetapi, rider Octo Pramac Racing Ducati itu urung meraih kemenangan. Marquez menyalipnya di bagian awal putaran terakhir balapan untuk meraih kemenangan.

Rider Repsol Honda itu berhasil naik podium teratas, dengan Petrucci harus puas finis di posisi kedua. Podium ketiga ditempati oleh Andrea Dovizioso dari Ducati.

Hasil tersebut membuat Marquez kini mengoleksi 199 poin, sama persis dengan koleksi angka dari Dovizioso. Maverick Vinales (Movistar Yamaha) finis keempat dalam balapan ini dan kini berada di posisi ketiga papan klasemen sementara dengan pencapaian 183 poin. Masih ada lima seri tersisa pada musim ini.

Dalam balapan yang berlangsung basah di sirkuit Misano, Jorge Lorenzo start dengan oke dan langsung melesat ke depan dari posisi start kelima.

Selepas start itu Marc Marquez ada di posisi kedua, diikuti Andrea Dovizioso. Sementara itu Maverick Vinales yang menempati posisi start terdepan justru langsung melorot ke posisi keempat.

Memasuki putaran ketiga, Vinales kehilangan posisi lagi setelah disalip Danilo Petrucci. Tak lama berselang Marquez nyaris jatuh akibat licinnya lintasan, tapi masih mampu bertahan di atas motor. Hal itu membuat jaraknya dengan Lorenzo bertambah.

Dua putaran kemudian, Petrucci berhasil melewati Dovizioso untuk merebut posisi ketiga. Marquez masih ada di posisi kedua, sementara Lorenzo semakin jauh di posisi terdepan.

Lorenzo jatuh! Saat melesat sendirian di depan, ia mengalami highside sampai terpental dan berakhir di gravel. Balapan Lorenzo berakhir di putaran ketujuh dengan Petrucci kini memimpin di depan, setelah sebelumnya telah melewati Marquez.

Di putaran ke-10, Petrucci masih ada di posisi terdepan dibuntuti Marquez dan Dovizioso di tiga besar. Vinales dan Jack Miller melengkapi lima pebalap terdepan untuk sementara.

Memasuki 10 putaran terakhir, Petrucci masih memimpin balapan. Marquez membayangi tak sampai satu detik di belakangnya. Dovizioso yang berada di posisi ketiga pun cuma terpaut sekitar 1,2 detik dari Petrucci. Ketiganya sudah menjauh dari rider lain.

Saat balapan menyisakan lima putaran, Petrucci masih terus memimpin balapan. Tapi Marquez juga tak mau kalah begitu saja dan menggeber habis-habisan untuk terus membayangi di posisi kedua.

Di Turn 1 putaran terakhir, Marquez menyalip Petrucci! Ia terus mempertahankan posisi terdepan itu sampai finis!

Klasemen MotoGP Marquez Samai Poin Dovizioso di Puncak Klasemen


Kemenangan di MotoGP San Marino membawa Marc Marquez kembali ke puncak klasemen. Tapi dia harus berbagi tempat dengan Andrea Dovizioso yang punya jumlah poin sama.

Marquez keluar sebagai juara MotoGP San Marino. Dalam balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Minggu (10/9/2017), Marquez jadi pebalap pertama yang menyentuh garis finis usai melewati Danilo Petrucci di putaran terakhir.

Bagi Marquez, ini adalah kemenangan keempatnya di musim ini. Sebelumnya, rider Repsol Honda itu juga jadi juara di Austin, Jerman, dan Republik Ceko.

Kemenangan di San Marino mengembalikan Marquez ke posisi pertama klasemen pebalap. Dua pekan lalu, Marquez gagal finis di Silverstone dan digusur oleh Dovizioso.

Dengan total 199 poin, Marquez menempati posisi pertama klasemen pebalap MotoGP. Namun dia harus berbagi tempat dengan Dovizioso yang juga punya jumlah poin sama.

Di bawah Marquez dan Dovizioso, Maverick Vinales menguntit dengan 183 poin. Valentino Rossi yang absen di Misano masih belum beranjak dari peringkat empat dengan 157 poin.

Posisi kelima dan keenam berturut-turut ditempati oleh Dani Pedrosa (150 poin) dan Johann Zarco (110 poin). Sementara Petrucci yang finis kedua di Misano naik tiga tingkat ke peringkat tujuh dengan 95 poin.

Kemenangan yang Penting untuk Marquez


Marc Marquez mengaku sempat puas dengan posisi kedua sebelum balapan berakhir. Namun, di lap terakhir dia memberanikan diri merebut posisi terdepan.

Sepanjang balapan di MotoGP San Marino, Minggu (10/9/2017) malam WIB, Marquez terus berada di belakang Danilo Petrucci yang memimpin di posisi terdepan. Pebalap dari tim OCTO Pramac Racing itupun tampak akan meraih kemenangan pertamanya di kelas MotoGP.

Namun, saat balapan hendak memasuki lap terakhir, situasi berubah. Marquez berhasil menyalip ke posisi terdepan dalam balapan di lintasan basah itu dan keluar sebagai juara di San Marino.


"Saya mencoba untuk tetap terkendali sepanjang perlombaan, mencoba mengendalikan diri karena saya bisa sedikit lebih cepat - tapi saya bilang 'oke, kamu harus bersabar'," kata Marquez seperti dikutip Autosport.

"Kemudian ketika saya melihat bahwa kami mulai ada jarak dengan (Andrea) Dovizioso, saya berpikir untuk tetap berada di posisi kedua - tapi kemudian di lap terakhir saya berkata 'Saya akan mencoba'."

Keputusan untuk mencoba merebut podium teratas tak lepas dari pertimbangan poin. Marquez sempat tergusur dari puncak klasemen pebalap usai gagal finis di MotoGP Inggris dua pekan lalu.

"Kejuaraan ini sangat ketat, lima poin bisa jadi banyak pada akhirnya. (Dengan) lima poin ini, dalam akhir perlombaan di Valencia Anda tidak akan pernah tahu jika Anda akan kehilangan atau tidak," sambung Marquez.

"Jadi saya mencoba, saya menekan - itu adalah sebuah risiko besar, tentu saja. Andai saya jatuh, semua orang akan menulis 'dia tidak pernah berubah, bla-bla-bla', tapi ini adalah gaya saya. Gaya ini memberi saya lima gelar dan saya akan terus menekan, tapi tentu saja terus berusaha mempertimbangkan risikonya," tandas pria asal Spanyol itu.

Lewat kemenangan di Misano, Marquez kini mengumpulkan 199 poin. Rider Repsol Honda itu harus berbagi posisi teratas dengan Dovizioso yang juga mengumpulkan jumlah poin yang sama.

Utamakan Naik Podium, Dovizioso pun Tampil Hati-Hati di Misano



Andrea Dovizioso tak mau ambil risiko dengan posisinya di klasemen pebalap. Oleh karena itu, Dovizioso tampil hati-hati di balapan basah MotoGP San Marino.

Balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Minggu (10/9/2017), berlangsung dalam kondisi basah. Situasi itu membuat beberapa pebalap terjatuh, termasuk Jorge Lorenzo.

Nyaris di sepanjang balapan, Dovizioso terus menguntit Danilo Petrucci dan Marc Marquez di posisi tiga besar. Pada akhirnya, Marquez menggeber habis-habisan motornya dan menyalip Petrucci di putaran terakhir. Sementara itu, Dovizioso finis di posisi ketiga.


Dengan hasil ini, jumlah poin Dovizioso dan Marquez di klasemen pebalap kini sama. Mereka berbagi posisi puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 199 poin.

Dovizioso mengakui memang tak ingin ambil risiko dalam balapan. Baginya lebih penting naik podium daripada ngotot tapi malah justru gagal finis.

"Saya menyadari dari beberapa lap pertama bahwa ini adalah balapan yang sangat sulit untuk saya kerena saya tidak punya daya cengkeram dan saya tidak mengerti kenapa. Setelah Jorge (Lorenzo) jatuh, Danilo dan Marc selalu punya kecepatan yang sama jadi saya mencoba memahami apakah saya punya peluang untuk tetap bersama mereka sampai akhir," ujar Dovizioso seperti dilansir Crash.

"Tapi saya tidak punya poin yang lebih bagus dibandingkan mereka untuk mencoba bertarung dengan mereka. Seperti yang semua orang lihat, sangat mudah untuk membuat kesalahan dan ada banyak crash di setiap kategori."

"Hari ini, ketika saya balapan, saya pikir ini adalah hari di mana lebih penting meraih 16 poin daripada tidak sama sekali."

"Saya tidak begitu senang dengan feeling yang saya punya dengan motor dan saya kehilangan beberapa poin, tapi dalam kondisi basah yang kami hadapi dan kepastian dari kemarin soal kecepatan kami di kondisi kering, saya benar-benar senang (dengan hasil ini)," katanya.

Sabtu, 02 September 2017

Rossi Bakal Absen Satu Bulan dari MotoGP


Valentino Rossi sukses menjalani operasi patah kaki, Jumat (1/9/2017), waktu Indonesia. Dokter Pascarella yang memimpin prosedur medis itu menyebut Rossi harus absen hingga satu bulan untuk memulihkan diri.

Seperti diketahui, Rossi menderita patah kaki setelah kecelakaan saat menungangi motocross. Pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha itu segera dibawa ke rumah sakit setelah kecelakaan tersebut.

Rossi diketahui menderita patah tulang fibula kaki kanannya. Dia pun langsung naik meja bedah.

"Pertama saya ingin mengatakan Rossi baik-baik saja dan itulah yang terpenting bagi kami," ujar Pascarella seperti dilansir Motorsport.

"Saya pikir, dia pastinya akan beristirahat selama 30 sampai 40 hari. Kemudian, kita akan evaluasi bersama beberapa pekan lagi," kata Pascarella menambahkan.

Jika Rossi benar harus absen selama satu bulan, pembalap berusia 38 tahun itu dipastikan bakal absen membalap di MotoGP Misano, 10 September mendatang. Berikutnya, Rossi juga harus melewatkan seri di sirkuit Aragon, Spanyol, 24 September.

Bagi Rossi ini adalah kali kedua ia mendapat cedera patah kaki. Tujuh tahun silam, Rossi pernah menderita cedera serupa yang memaksanya absen hingga empat pekan.


MotoGP: Patah Tulang, Rossi Segera Naik Meja Operasi

Karier Valentino Rossi sebagai pembalap MotoGP terancam berakhir setelah mengalami kecelakaan saat latihan enduro, Kamis (31/8/2017). Akibat kejadian ini, The Doctor mengalami cedera parah, yakni patah tulang tibia dan fibula pada kaki kanannya.

Ini bukan kali pertama Rossi kecelakaan di luar lintasan MotoGP. Sebelum MotoGP seri Mugelo, Rossi juga mengalami cedera di bagian perut dan dada akibat bermain motocross.

Insiden yang kembali menimpa Rossi tentu membuat peluangnya mengejar gelar juara dunia MotoGP tahun ini semakin sulit. Padahal sebelum cedera, Rossi masih berada di posisi empat besar. Saat ini, Rossi berada di urutan keempat dengan koleksi 157 poin atau 26 poin di belakang pimpinan klasemen MotoGP 2017, Andrea Dovizioso yang mengemas 183 poin.  

Pihak Yamaha segera bergerak cepat. Setelah mengeluarkan pengumuman resmi seputar kondisi Rossi, tim berlogo garputala itu juga segera menyiapkan langkah penanganan. 

"Pembalal berusia 38 tahun dari Italia itu akan menjalani operasi secepat mungkin," bunyi pernyataan Yamaha seperti dilansir Crash. "Pengumuman mengenai masalah medis selanjutnya akan disampaikan hari Jumat, 1 September 2017," Yamaha menambahkan. 

Insiden ini tentu saja membuat Rossi sementara harus menepi dari lintasan MotoGP. Saat mengalami cedera yang sama pada latihan di Sirkuit Mugelo, 2010 lalu, Rossi juga sempat naik meja operasi. Dan proses pemulihan setelah itu membutuhkan waktu enam pekan. 

Sementara itu, MotoGP musim ini masih menyisakan enam seri lagi. Sejauh ini, Rossi baru memenangkan satu seri dan naik podium sebanyak lima kali. Podium terakhir didapatnya saat finis  di urutan ketiga pada balapan yang berlangsung di Silverstone, Inggris. 


Gemilang di Silverstone, Yamaha Jaga Asa Juara MotoGP


Keberadaan Maverick Vinales dan Valentino Rossi di podium Sirkuit Silverstone, akhir pekan kemarin, disadari atau tidak telah menjaga persaingan tetap hidup. Hal inilah yang dikatakan pengamat MotoGP Carlo Pernat.

Pernat menjelaskan bahwa tim Yamaha sejauh ini diibaratkan seperti tengah berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, Pabrikan Jepang gagal memperbaiki masalah yang dihadapi pembalapnya. Tapi di sisi lain, Vinales dan Rossi mampu tampil luar biasa dengan keterbatasan tersebut.

Faktor itulah yang menambah seru persaingan perburuan gelar juara MotoGP. Pasalnya, Vinales maupun Rossi masih menjaga peluangnya merebut gelar di balapan yang tinggal menyisakan enam seri lagi.

"Ini adalah persimpangan jalan yang penting bagi Yamaha. Karena mereka mampu menempatkan dua pembalap di podium (Silverstone), dan menjaga kejuaraan tetap hidup," terang Pernat seperti dikutip dari GPOne, Jumat (1/9/2017).

"Tentu ini juga disebabkan Honda. Maksudnya kegagalan mesin yang terjadi pada Marquez itu aneh. Meskipun pada tiga balapan mendapatkan angka nol, tapi Marquez masih berada di urutan kedua. Dan saya pikir dia adalah pembalap terkuat secara keseluruhan. Keempat pembalap (Andrea Dovizioso, Marquez, Vinales, dan Rossi) pasti akan bertarung untuk merebut gelar MotoGP," pungkas Pernat.


MotoGP: Patah Kaki, Rossi Dapat Simpati Biaggi


Kabar patah kaki Valentino Rossi dengan cepat menyebar. Simpati berdatangan untuk pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha tersebut, tak terkecuali dari mantan rivalnya, Max Biaggi.

Seperti diketahui, Rossi mengalami kecelakaan saat menunggangi motorcross, Kamis (31/8/2017). Akibatnya, Rossi menderita patah kaki dan berisiko mengakhiri MotoGP musim ini dengan lebih cepat.

Apa yang menimpa Rossi itu memancing simpati dari Biaggi. Lewat akun twitter, Biaggi menuliskan dukungannya pada mantan rivalnya tersebut.

"Semoga cepat sembuh @ValeYellow46. Saya harap itu tidak parah. Saya pernah merasakannya dan bersimpati padanya serta kariernya musim ini. Semoga cepat sembuh," tulis Biaggi.

Rivalitas Biaggi dan Rossi pernah jadi salah satu rivalitas tersengit di MotoGP. Persaingan antara Rossi dan Biaggi dimulai pada MotoGP/500cc musim 2001.


Biaggi terlihat dengan sengaja mendorong Rossi ketika berada dalam sebuah tikungan. Dorongan tersebut membuat Rossi sedikit keluar dari lintasan. Tak terima, ia mengacungkan jari tengah ke arah Biaggi setelah menyalip di putaran berikutnya.

Saat itu The Doctor masih memperkuat Honda dan Biaggi menunggangi Yamaha. Gesekan panas mereka terjadi pada MotoGP Jepang di Sirkuit Suzuka. Persaingan itu membuat keduanya juga kerap bertukar sindiran dan komentar pedas.




Akselerasi Motor Membaik, Vinales Pede Tatap MotoGP Austria


Maverick Vinales mengaku senang dengan pengujian fairing baru di Sirkuit Brno, Senin (7/8/2017) kemarin. Menurutnya, item baru itu sangat mendukung akselerasi dan data yang terkumpul ini akan sangat membantu untuk balapan berikutnya di Austria.

Sirkuit Red Bull Ring memang memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan lintasan lainnya. Terutama jika berbicara tentang kecepatan motor dan bisa dipacu dengan kecepatan maksimal yang diperkirakan bisa melampaui 200 mil (320 km) per jam di lintasan lurus.

Pengujian fairing baru inilah yang dirasa Vinales sangat tepat. Karena jawara Moto2 itu bisa membawa modal yang bagus saat menjalani balapan seri kesebelas nanti.

Apalagi catatan waktu yang dikumpulkannya tidak terlalu buruk. Pasalnya, Vinales mampu menempuh 69 putaran dengan waktu terbaik 1 menit 55,335 detik atau tertinggal 0,173 detik dari rekan setimnya Valentino Rossi.

"Kami mencoba fairing baru untuk mendukung akselerasi. Karena di Austria percepatan sangat penting, terutama untuk mendapatkan laptime yang bagus," ucap Vinales seperti dikutip dari laman resmi MotoGP.

Pada pengujian kali ini Vinales lebih memilih berkonsentrasi pada akselerasi M1 dan garpu serat karbon yang bisa mengurangi bobot motor. Pembalap Yamaha itu mengesampingkan untuk menguji ban Michelin 2018, dia lebih memilih untuk fokus pada karet yang terpasang sekarang.

"Kami membaik, saya merasa senang dengan motornya lagi. Kami juga mencoba beberapa pengaturan baru dengan elektronik. Saya sangat senang. Garpu karbon terasa lebih ringan, namun efeknya bukan yang kita inginkan, dengan apa yang akan kita coba di Austria. Kami tidak mencoba ban Michelin yang baru, kami ingin tetap merasakan karet yang lama," ucap Vinales. *


Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, mengaku sempat mengkhawatirkan kondisi bannya sepanjang balapan MotoGP Inggris, Minggu (27/8/2017).

Maverick Vinales merasa takut ketika motor RC213V yang ditunggangi Marc Marquez mengalami masalah mesin di Sirkuit Silverstone, Minggu (28/8/2017). Saat itu, pembalap Movistar Yamaha tersebut berada tepat di belakang Baby Alien. Ketika akan melakukan tikungan di tujuh lap tersisa, tiba-tiba asap mengepul ke udara. Top Gun pun terpaksa melakukan pengereman lebih awal dari biasanya.

Vinales mengaku beruntung bisa menghindari kecelakaan yang menyebabkannya kehilangan poin. Pasalnya, pada saat itu yang ada dalam pikirannya adalah apakah ada cairan (air atau oli) yang keluar dari motor Marquez.

Dikatakan lagi, jika bannya mengenai cairan yang keluar dari motor Marquez, bukan tidak mungkin Vinales dan beberapa pembalap yang berada di belakang pembaap Repsol Honda akan terjatuh.

"Saya baru saja melihat ledakan di wajah saya. Sejujurnya saya sangat takut karena saya tidak tahu apakah itu oli atau air. Jadi saya melakukan pengereman, mungkin 30 meter lebih awal dari yang saya lakukan pengereman. Dan saya kehilangan banyak dibanding Valentino dan Dovi," ujar Vinales seperti dikutip dari Readmotorsport, Senin (28/8/2017).

"Tapi saya senang air atau oli tidak mengenai roda saya. Karena kalau itu terjadi mungkin bencana besar akan terjadi," jelas Vinales.

Kendati demikian, Vinales sukses merebut podium kedua di belakang Andrea Dovizioso. Berkat keberhasilan itu posisi Vinales tak mengalami perubahan alias bertahan di urutan ketiga dengan raihan 170 atau selisih 13 poin dari pembalap Ducati tersebut.