Senin, 11 September 2017

Helm Dani Pedrosa Banyak Tulisan Jepang, Apa Artinya Ya?



Mengendarai motor buatan Jepang rupanya sedikit berpengaruh terhadap pebalap MotoGP asal Spanyol, Dani Pedrosa.

Itu terlihat dari tulisan Jepang yang tersemat di bagian atas helm Pedrosa. Banyak yang penasaran apa arti tulisan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Sirkuit Silverstone Inggris kemarin, Pedrosa pun mengatakan tulisan tersebut memiliki arti banyak.

"Artinya banyak filosofi, gaya hidup, bagaimana kita mencapai sesuatu dalam hidup, menghadapi masalah, dan itu cara saya untuk agar orang tahu apa yang sedang saya rasa. Artinya sangat dalam," kata Pedrosa seperti dilihat detikOto dalam video yang diunggah akun Twitter MotoGP.


Seperti diketahui, Pedrosa kini tengah menggunakan helm dari Arai Racing Service. Setidaknya setiap pebalap yang didukung Arai bisa bebas memilih empat desain yang menghiasi helmnya.

Dalam satu musim Pedrosa mendapatkan enam helm.

Marquez Kalahkan Petrucci Lewat Aksi Jelang Garis Finis


Marc Marquez melakukan aksi menyalip nan krusial di putaran terakhir jelang garis finis, untuk merebut kemenangan MotoGP San Marino dari tangan Danilo Petrucci.

Petrucci sebenarnya sudah terlihat akan melaju menuju kemenangan pertamanya di kelas MotoGP setelah memimpin dalam sejumlah putaran menuju akhir balapan, Minggu (10/9/2017) malam WIB.

Akan tetapi, rider Octo Pramac Racing Ducati itu urung meraih kemenangan. Marquez menyalipnya di bagian awal putaran terakhir balapan untuk meraih kemenangan.

Rider Repsol Honda itu berhasil naik podium teratas, dengan Petrucci harus puas finis di posisi kedua. Podium ketiga ditempati oleh Andrea Dovizioso dari Ducati.

Hasil tersebut membuat Marquez kini mengoleksi 199 poin, sama persis dengan koleksi angka dari Dovizioso. Maverick Vinales (Movistar Yamaha) finis keempat dalam balapan ini dan kini berada di posisi ketiga papan klasemen sementara dengan pencapaian 183 poin. Masih ada lima seri tersisa pada musim ini.

Dalam balapan yang berlangsung basah di sirkuit Misano, Jorge Lorenzo start dengan oke dan langsung melesat ke depan dari posisi start kelima.

Selepas start itu Marc Marquez ada di posisi kedua, diikuti Andrea Dovizioso. Sementara itu Maverick Vinales yang menempati posisi start terdepan justru langsung melorot ke posisi keempat.

Memasuki putaran ketiga, Vinales kehilangan posisi lagi setelah disalip Danilo Petrucci. Tak lama berselang Marquez nyaris jatuh akibat licinnya lintasan, tapi masih mampu bertahan di atas motor. Hal itu membuat jaraknya dengan Lorenzo bertambah.

Dua putaran kemudian, Petrucci berhasil melewati Dovizioso untuk merebut posisi ketiga. Marquez masih ada di posisi kedua, sementara Lorenzo semakin jauh di posisi terdepan.

Lorenzo jatuh! Saat melesat sendirian di depan, ia mengalami highside sampai terpental dan berakhir di gravel. Balapan Lorenzo berakhir di putaran ketujuh dengan Petrucci kini memimpin di depan, setelah sebelumnya telah melewati Marquez.

Di putaran ke-10, Petrucci masih ada di posisi terdepan dibuntuti Marquez dan Dovizioso di tiga besar. Vinales dan Jack Miller melengkapi lima pebalap terdepan untuk sementara.

Memasuki 10 putaran terakhir, Petrucci masih memimpin balapan. Marquez membayangi tak sampai satu detik di belakangnya. Dovizioso yang berada di posisi ketiga pun cuma terpaut sekitar 1,2 detik dari Petrucci. Ketiganya sudah menjauh dari rider lain.

Saat balapan menyisakan lima putaran, Petrucci masih terus memimpin balapan. Tapi Marquez juga tak mau kalah begitu saja dan menggeber habis-habisan untuk terus membayangi di posisi kedua.

Di Turn 1 putaran terakhir, Marquez menyalip Petrucci! Ia terus mempertahankan posisi terdepan itu sampai finis!

Klasemen MotoGP Marquez Samai Poin Dovizioso di Puncak Klasemen


Kemenangan di MotoGP San Marino membawa Marc Marquez kembali ke puncak klasemen. Tapi dia harus berbagi tempat dengan Andrea Dovizioso yang punya jumlah poin sama.

Marquez keluar sebagai juara MotoGP San Marino. Dalam balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Minggu (10/9/2017), Marquez jadi pebalap pertama yang menyentuh garis finis usai melewati Danilo Petrucci di putaran terakhir.

Bagi Marquez, ini adalah kemenangan keempatnya di musim ini. Sebelumnya, rider Repsol Honda itu juga jadi juara di Austin, Jerman, dan Republik Ceko.

Kemenangan di San Marino mengembalikan Marquez ke posisi pertama klasemen pebalap. Dua pekan lalu, Marquez gagal finis di Silverstone dan digusur oleh Dovizioso.

Dengan total 199 poin, Marquez menempati posisi pertama klasemen pebalap MotoGP. Namun dia harus berbagi tempat dengan Dovizioso yang juga punya jumlah poin sama.

Di bawah Marquez dan Dovizioso, Maverick Vinales menguntit dengan 183 poin. Valentino Rossi yang absen di Misano masih belum beranjak dari peringkat empat dengan 157 poin.

Posisi kelima dan keenam berturut-turut ditempati oleh Dani Pedrosa (150 poin) dan Johann Zarco (110 poin). Sementara Petrucci yang finis kedua di Misano naik tiga tingkat ke peringkat tujuh dengan 95 poin.

Kemenangan yang Penting untuk Marquez


Marc Marquez mengaku sempat puas dengan posisi kedua sebelum balapan berakhir. Namun, di lap terakhir dia memberanikan diri merebut posisi terdepan.

Sepanjang balapan di MotoGP San Marino, Minggu (10/9/2017) malam WIB, Marquez terus berada di belakang Danilo Petrucci yang memimpin di posisi terdepan. Pebalap dari tim OCTO Pramac Racing itupun tampak akan meraih kemenangan pertamanya di kelas MotoGP.

Namun, saat balapan hendak memasuki lap terakhir, situasi berubah. Marquez berhasil menyalip ke posisi terdepan dalam balapan di lintasan basah itu dan keluar sebagai juara di San Marino.


"Saya mencoba untuk tetap terkendali sepanjang perlombaan, mencoba mengendalikan diri karena saya bisa sedikit lebih cepat - tapi saya bilang 'oke, kamu harus bersabar'," kata Marquez seperti dikutip Autosport.

"Kemudian ketika saya melihat bahwa kami mulai ada jarak dengan (Andrea) Dovizioso, saya berpikir untuk tetap berada di posisi kedua - tapi kemudian di lap terakhir saya berkata 'Saya akan mencoba'."

Keputusan untuk mencoba merebut podium teratas tak lepas dari pertimbangan poin. Marquez sempat tergusur dari puncak klasemen pebalap usai gagal finis di MotoGP Inggris dua pekan lalu.

"Kejuaraan ini sangat ketat, lima poin bisa jadi banyak pada akhirnya. (Dengan) lima poin ini, dalam akhir perlombaan di Valencia Anda tidak akan pernah tahu jika Anda akan kehilangan atau tidak," sambung Marquez.

"Jadi saya mencoba, saya menekan - itu adalah sebuah risiko besar, tentu saja. Andai saya jatuh, semua orang akan menulis 'dia tidak pernah berubah, bla-bla-bla', tapi ini adalah gaya saya. Gaya ini memberi saya lima gelar dan saya akan terus menekan, tapi tentu saja terus berusaha mempertimbangkan risikonya," tandas pria asal Spanyol itu.

Lewat kemenangan di Misano, Marquez kini mengumpulkan 199 poin. Rider Repsol Honda itu harus berbagi posisi teratas dengan Dovizioso yang juga mengumpulkan jumlah poin yang sama.

Utamakan Naik Podium, Dovizioso pun Tampil Hati-Hati di Misano



Andrea Dovizioso tak mau ambil risiko dengan posisinya di klasemen pebalap. Oleh karena itu, Dovizioso tampil hati-hati di balapan basah MotoGP San Marino.

Balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Minggu (10/9/2017), berlangsung dalam kondisi basah. Situasi itu membuat beberapa pebalap terjatuh, termasuk Jorge Lorenzo.

Nyaris di sepanjang balapan, Dovizioso terus menguntit Danilo Petrucci dan Marc Marquez di posisi tiga besar. Pada akhirnya, Marquez menggeber habis-habisan motornya dan menyalip Petrucci di putaran terakhir. Sementara itu, Dovizioso finis di posisi ketiga.


Dengan hasil ini, jumlah poin Dovizioso dan Marquez di klasemen pebalap kini sama. Mereka berbagi posisi puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 199 poin.

Dovizioso mengakui memang tak ingin ambil risiko dalam balapan. Baginya lebih penting naik podium daripada ngotot tapi malah justru gagal finis.

"Saya menyadari dari beberapa lap pertama bahwa ini adalah balapan yang sangat sulit untuk saya kerena saya tidak punya daya cengkeram dan saya tidak mengerti kenapa. Setelah Jorge (Lorenzo) jatuh, Danilo dan Marc selalu punya kecepatan yang sama jadi saya mencoba memahami apakah saya punya peluang untuk tetap bersama mereka sampai akhir," ujar Dovizioso seperti dilansir Crash.

"Tapi saya tidak punya poin yang lebih bagus dibandingkan mereka untuk mencoba bertarung dengan mereka. Seperti yang semua orang lihat, sangat mudah untuk membuat kesalahan dan ada banyak crash di setiap kategori."

"Hari ini, ketika saya balapan, saya pikir ini adalah hari di mana lebih penting meraih 16 poin daripada tidak sama sekali."

"Saya tidak begitu senang dengan feeling yang saya punya dengan motor dan saya kehilangan beberapa poin, tapi dalam kondisi basah yang kami hadapi dan kepastian dari kemarin soal kecepatan kami di kondisi kering, saya benar-benar senang (dengan hasil ini)," katanya.

Sabtu, 02 September 2017

Rossi Bakal Absen Satu Bulan dari MotoGP


Valentino Rossi sukses menjalani operasi patah kaki, Jumat (1/9/2017), waktu Indonesia. Dokter Pascarella yang memimpin prosedur medis itu menyebut Rossi harus absen hingga satu bulan untuk memulihkan diri.

Seperti diketahui, Rossi menderita patah kaki setelah kecelakaan saat menungangi motocross. Pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha itu segera dibawa ke rumah sakit setelah kecelakaan tersebut.

Rossi diketahui menderita patah tulang fibula kaki kanannya. Dia pun langsung naik meja bedah.

"Pertama saya ingin mengatakan Rossi baik-baik saja dan itulah yang terpenting bagi kami," ujar Pascarella seperti dilansir Motorsport.

"Saya pikir, dia pastinya akan beristirahat selama 30 sampai 40 hari. Kemudian, kita akan evaluasi bersama beberapa pekan lagi," kata Pascarella menambahkan.

Jika Rossi benar harus absen selama satu bulan, pembalap berusia 38 tahun itu dipastikan bakal absen membalap di MotoGP Misano, 10 September mendatang. Berikutnya, Rossi juga harus melewatkan seri di sirkuit Aragon, Spanyol, 24 September.

Bagi Rossi ini adalah kali kedua ia mendapat cedera patah kaki. Tujuh tahun silam, Rossi pernah menderita cedera serupa yang memaksanya absen hingga empat pekan.


MotoGP: Patah Tulang, Rossi Segera Naik Meja Operasi

Karier Valentino Rossi sebagai pembalap MotoGP terancam berakhir setelah mengalami kecelakaan saat latihan enduro, Kamis (31/8/2017). Akibat kejadian ini, The Doctor mengalami cedera parah, yakni patah tulang tibia dan fibula pada kaki kanannya.

Ini bukan kali pertama Rossi kecelakaan di luar lintasan MotoGP. Sebelum MotoGP seri Mugelo, Rossi juga mengalami cedera di bagian perut dan dada akibat bermain motocross.

Insiden yang kembali menimpa Rossi tentu membuat peluangnya mengejar gelar juara dunia MotoGP tahun ini semakin sulit. Padahal sebelum cedera, Rossi masih berada di posisi empat besar. Saat ini, Rossi berada di urutan keempat dengan koleksi 157 poin atau 26 poin di belakang pimpinan klasemen MotoGP 2017, Andrea Dovizioso yang mengemas 183 poin.  

Pihak Yamaha segera bergerak cepat. Setelah mengeluarkan pengumuman resmi seputar kondisi Rossi, tim berlogo garputala itu juga segera menyiapkan langkah penanganan. 

"Pembalal berusia 38 tahun dari Italia itu akan menjalani operasi secepat mungkin," bunyi pernyataan Yamaha seperti dilansir Crash. "Pengumuman mengenai masalah medis selanjutnya akan disampaikan hari Jumat, 1 September 2017," Yamaha menambahkan. 

Insiden ini tentu saja membuat Rossi sementara harus menepi dari lintasan MotoGP. Saat mengalami cedera yang sama pada latihan di Sirkuit Mugelo, 2010 lalu, Rossi juga sempat naik meja operasi. Dan proses pemulihan setelah itu membutuhkan waktu enam pekan. 

Sementara itu, MotoGP musim ini masih menyisakan enam seri lagi. Sejauh ini, Rossi baru memenangkan satu seri dan naik podium sebanyak lima kali. Podium terakhir didapatnya saat finis  di urutan ketiga pada balapan yang berlangsung di Silverstone, Inggris. 


Gemilang di Silverstone, Yamaha Jaga Asa Juara MotoGP


Keberadaan Maverick Vinales dan Valentino Rossi di podium Sirkuit Silverstone, akhir pekan kemarin, disadari atau tidak telah menjaga persaingan tetap hidup. Hal inilah yang dikatakan pengamat MotoGP Carlo Pernat.

Pernat menjelaskan bahwa tim Yamaha sejauh ini diibaratkan seperti tengah berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, Pabrikan Jepang gagal memperbaiki masalah yang dihadapi pembalapnya. Tapi di sisi lain, Vinales dan Rossi mampu tampil luar biasa dengan keterbatasan tersebut.

Faktor itulah yang menambah seru persaingan perburuan gelar juara MotoGP. Pasalnya, Vinales maupun Rossi masih menjaga peluangnya merebut gelar di balapan yang tinggal menyisakan enam seri lagi.

"Ini adalah persimpangan jalan yang penting bagi Yamaha. Karena mereka mampu menempatkan dua pembalap di podium (Silverstone), dan menjaga kejuaraan tetap hidup," terang Pernat seperti dikutip dari GPOne, Jumat (1/9/2017).

"Tentu ini juga disebabkan Honda. Maksudnya kegagalan mesin yang terjadi pada Marquez itu aneh. Meskipun pada tiga balapan mendapatkan angka nol, tapi Marquez masih berada di urutan kedua. Dan saya pikir dia adalah pembalap terkuat secara keseluruhan. Keempat pembalap (Andrea Dovizioso, Marquez, Vinales, dan Rossi) pasti akan bertarung untuk merebut gelar MotoGP," pungkas Pernat.


MotoGP: Patah Kaki, Rossi Dapat Simpati Biaggi


Kabar patah kaki Valentino Rossi dengan cepat menyebar. Simpati berdatangan untuk pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha tersebut, tak terkecuali dari mantan rivalnya, Max Biaggi.

Seperti diketahui, Rossi mengalami kecelakaan saat menunggangi motorcross, Kamis (31/8/2017). Akibatnya, Rossi menderita patah kaki dan berisiko mengakhiri MotoGP musim ini dengan lebih cepat.

Apa yang menimpa Rossi itu memancing simpati dari Biaggi. Lewat akun twitter, Biaggi menuliskan dukungannya pada mantan rivalnya tersebut.

"Semoga cepat sembuh @ValeYellow46. Saya harap itu tidak parah. Saya pernah merasakannya dan bersimpati padanya serta kariernya musim ini. Semoga cepat sembuh," tulis Biaggi.

Rivalitas Biaggi dan Rossi pernah jadi salah satu rivalitas tersengit di MotoGP. Persaingan antara Rossi dan Biaggi dimulai pada MotoGP/500cc musim 2001.


Biaggi terlihat dengan sengaja mendorong Rossi ketika berada dalam sebuah tikungan. Dorongan tersebut membuat Rossi sedikit keluar dari lintasan. Tak terima, ia mengacungkan jari tengah ke arah Biaggi setelah menyalip di putaran berikutnya.

Saat itu The Doctor masih memperkuat Honda dan Biaggi menunggangi Yamaha. Gesekan panas mereka terjadi pada MotoGP Jepang di Sirkuit Suzuka. Persaingan itu membuat keduanya juga kerap bertukar sindiran dan komentar pedas.




Akselerasi Motor Membaik, Vinales Pede Tatap MotoGP Austria


Maverick Vinales mengaku senang dengan pengujian fairing baru di Sirkuit Brno, Senin (7/8/2017) kemarin. Menurutnya, item baru itu sangat mendukung akselerasi dan data yang terkumpul ini akan sangat membantu untuk balapan berikutnya di Austria.

Sirkuit Red Bull Ring memang memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan lintasan lainnya. Terutama jika berbicara tentang kecepatan motor dan bisa dipacu dengan kecepatan maksimal yang diperkirakan bisa melampaui 200 mil (320 km) per jam di lintasan lurus.

Pengujian fairing baru inilah yang dirasa Vinales sangat tepat. Karena jawara Moto2 itu bisa membawa modal yang bagus saat menjalani balapan seri kesebelas nanti.

Apalagi catatan waktu yang dikumpulkannya tidak terlalu buruk. Pasalnya, Vinales mampu menempuh 69 putaran dengan waktu terbaik 1 menit 55,335 detik atau tertinggal 0,173 detik dari rekan setimnya Valentino Rossi.

"Kami mencoba fairing baru untuk mendukung akselerasi. Karena di Austria percepatan sangat penting, terutama untuk mendapatkan laptime yang bagus," ucap Vinales seperti dikutip dari laman resmi MotoGP.

Pada pengujian kali ini Vinales lebih memilih berkonsentrasi pada akselerasi M1 dan garpu serat karbon yang bisa mengurangi bobot motor. Pembalap Yamaha itu mengesampingkan untuk menguji ban Michelin 2018, dia lebih memilih untuk fokus pada karet yang terpasang sekarang.

"Kami membaik, saya merasa senang dengan motornya lagi. Kami juga mencoba beberapa pengaturan baru dengan elektronik. Saya sangat senang. Garpu karbon terasa lebih ringan, namun efeknya bukan yang kita inginkan, dengan apa yang akan kita coba di Austria. Kami tidak mencoba ban Michelin yang baru, kami ingin tetap merasakan karet yang lama," ucap Vinales. *


Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, mengaku sempat mengkhawatirkan kondisi bannya sepanjang balapan MotoGP Inggris, Minggu (27/8/2017).

Maverick Vinales merasa takut ketika motor RC213V yang ditunggangi Marc Marquez mengalami masalah mesin di Sirkuit Silverstone, Minggu (28/8/2017). Saat itu, pembalap Movistar Yamaha tersebut berada tepat di belakang Baby Alien. Ketika akan melakukan tikungan di tujuh lap tersisa, tiba-tiba asap mengepul ke udara. Top Gun pun terpaksa melakukan pengereman lebih awal dari biasanya.

Vinales mengaku beruntung bisa menghindari kecelakaan yang menyebabkannya kehilangan poin. Pasalnya, pada saat itu yang ada dalam pikirannya adalah apakah ada cairan (air atau oli) yang keluar dari motor Marquez.

Dikatakan lagi, jika bannya mengenai cairan yang keluar dari motor Marquez, bukan tidak mungkin Vinales dan beberapa pembalap yang berada di belakang pembaap Repsol Honda akan terjatuh.

"Saya baru saja melihat ledakan di wajah saya. Sejujurnya saya sangat takut karena saya tidak tahu apakah itu oli atau air. Jadi saya melakukan pengereman, mungkin 30 meter lebih awal dari yang saya lakukan pengereman. Dan saya kehilangan banyak dibanding Valentino dan Dovi," ujar Vinales seperti dikutip dari Readmotorsport, Senin (28/8/2017).

"Tapi saya senang air atau oli tidak mengenai roda saya. Karena kalau itu terjadi mungkin bencana besar akan terjadi," jelas Vinales.

Kendati demikian, Vinales sukses merebut podium kedua di belakang Andrea Dovizioso. Berkat keberhasilan itu posisi Vinales tak mengalami perubahan alias bertahan di urutan ketiga dengan raihan 170 atau selisih 13 poin dari pembalap Ducati tersebut.

Senin, 14 Agustus 2017

Mengintip Rahasia Kehebatan Ducati di Trek Lurus MotoGP

Ducati tampil dominan di MotoGP Italia, Minggu (4/6/2017) malam WIB. Andrea Dovizioso berhasil memijak podium tertinggi di MotoGP seri Italia yang sempat berlangsung sengit di sirkuit Mugello.


Di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017), awalnya Maverick Vinales, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo saling salip untuk memperebutkan posisi terdepan. Vinales dan Rossi masih tetap di barisan depan, namun Lorenzo justru semakin lama semakin lambat sehingga tercecer. Dovizioso lantas menyeruak di pertengahan balapan bersama dengan Petrucci. Sampai akhirnya, Dovizioso berhasil melintasi garis finis tercepat sekalipun dibayangi Vinales. Dovizioso pun tercatat sebagai orang Italia pertama yang menang di Mugello dengan Ducati.

Andrea DoviziosoAndrea Dovizioso Foto: Getty Images Sport/Mirco Lazzari gp

Karakter sirkuit Mugello dengan trek lurus yang panjang memang memberikan keuntungan tersendiri bagi Ducati. Ducati terkenal kuat di lintasan lurus. Bahkan, rider Ducati beberapa kali memanfaatkan trek lurus sepanjang 1.141 meter di lintasan start/finish di sirkuit Mugello untuk menyalip pebalap lainnya. Dan rata-rata rider Ducati berhasil menyalip rider lainnya di lintasan lurus tersebut.

Dari data yang dirilis MotoGP, motor-motor Ducati berhasil mencatatkan kecepatan tertinggi di Mugello. Urutan 6 teratas kecepatan tertinggi di Mugello diraih oleh motor-motor Ducati yang rata-rata menyentuh angka lebih dari 352 km/jam. Urutan pertama peraih kecepatan tertinggi di MotoGP Mugello 2017 adalah Michele Pirro dari Ducati Team dengan kecepatan tertinggi 354,7 km/jam. Di urutan kedua ada Jorge Lorenzo dengan kecepatan tertinggi 353,8 km/jam.

CEO Ducati Claudio Domenicali menghargai torehan positif Ducati di MotoGP Italia. Dia menilai, hasil luar biasa ini merupakan penghargaan atas semua kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan oleh tim Ducati Corse selama beberapa bulan terakhir.



Claudio dan pebalap Ducati merayakan podiumClaudio dan pebalap Ducati merayakan podium Foto: Ducati


"Dan saya ingin mendedikasikan kemenangan indah ini untuk mereka. Di Mugello, kami melihat dua motor Ducati dan dua pebalap Italia di podium, bersama Andrea di podium teratas. Hari ini kami memiliki motor yang luar biasa dan Dovizioso mencetak hasil yang luar biasa. Ini adalah hasil kerja tim yang hebat, dan saya pikir semua orang Italia akan bangga karenanya," kata Domenicali.

Melansir laman resmi Ducati, kecepatan motor balap Ducati Desmosedici GP disokong oleh mesin Liquid-cooled, V4 90°, four-stroke, evo desmodromic DOHC, four valves per cylinder berkapasitas 1.000 cc. Tenaga maksimalnya bisa mencapai 250 daya kuda lebih dengan kecepatan maksimal lebih dari 350 km/jam.

Sebagai pembanding, motor Yamaha YZR-M1 menggunakan mesin empat silinder segaris 1.000 cc dengan crankshaft crossplane bertenaga lebih dari 240 daya kuda (dikutip dari laman Yamaha MotoGP), dan motor Honda RC213V menggunakan mesin liquid-cooled, four-stroke, DOHC 4 valve, V-4 1.000 cc bertenaga lebih dari 240 daya kuda (dikutip dari laman Honda Racing Corporation). Jadi dari sisi tenaga kuda, Ducati pasti menang.

Motor Ducati di MotoGPPebalap Jorge Lorenzo dengan motor Ducati di MotoGP Foto

Tapi, dibanding rival-rivalnya, motor MotoGP Ducati kalah di tikungan. Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti mengonfirmasi bahwa motor Desmosedici GP 17 masih memiliki kelemahan ketika memasuki tikungan, dan tim Ducati masih terus berusaha maksimal memperbaikinya.

"Masalah utamanya tetap pada kecepatan ketika menikung. Saat pebalap melepaskan rem dan memasuki tikungan, motor cenderung melebar dan pebalap harus tetap merebahkan motornya untuk waktu yang lebih lama sambil memainkan gas," kata Ciabatti dikutip bikesportnews.

Ciabatti mengakui, ada beberapa sirkuit di mana Ducati lebih kuat, tapi di lain sirkuit kurang kuat. Dan sirkuit Mugello, kata dia, adalah salah satu sirkuit yang cocok untuk Desmosedici berkat pengeremannya yang panjang, lurus dan kuat.

Infografis DucatiInfografis Ducati Foto

CEO Ducati Claudio Domenicali saat ngobrol dengan detikOto dan beberapa wartawan dari Indonesia pernah bercanda, kalau saja sirkuit MotoGP semuanya adalah trek lurus, Ducati akan menang dengan mudah di MotoGP.

"Kami sedang berusaha mencoba mengajak promotor MotoGP supaya treknya dibuat lurus semua. Itulah solusi paling mudah mengatasi masalah (di tikungan) ini, hahaha," selorohnya tahun 2015 lalu.

Dalam balapan MotoGPkemarin, kita bisa melihat beberapa pebalap yang menggunakan motor Ducati termasuk Andrea Dovizioso seperti kewalahan dengan tenaga besar Ducati saat akan memasuki tikungan. Ban motor sering kali terlihat bergoyang saat pebalap harus melakukan pengereman dari kecepatan sekitar 340 km per jam, menjadi 90 km per jam di tikungan.

Berikut spesifikasi lengkap Ducati Desmosedici GP
Engine: Liquid-cooled, 90° V4, four-stroke, evo desmodromic DOHC, four valves per
cylinder
Capacity: 1.000 cc
Maximum power: Over 250hp
Maximum speed: Over 350 km/h (218 mph)
Transmission: Ducati Seamless Transmission (DST_EVO). Chain final drive
Carburation: Indirect electronic injection, four throttle bodies with injectors above
and below the butterfly valves. Throttles operated by the new EVO 2 TCF (Throttle
Control & Feedback) system
Fuel: Shell Racing V-Power
Lubricant: Shell Advance Ultra 4
Exhaust: Akrapovic
Final Drive: D.I.D Chain
Frame: Aluminium alloy evo twin-spar
Suspension: Öhlins inverted 48mm front fork and Öhlins rear shock absorber,
adjustable for preload, new factory evolution damping system
Electronics: Magneti Marelli ECU programmed with Dorna Unified Software
Tyres: Michelin 17" front and rear
Brakes: Brembo, two 340mm carbon front discs with four-piston callipers. Single
stainless steel rear disc with two-piston calliper
Dry weight: 157 kg (346.1 lbs.)

Ducati Pakai Fairing Baru di MotoGP, Bikin Tambah Cepat?

Ducati - Merek motor asal Italia, Ducati terus memperbaiki kinerja motornya khususnya yang digunakan pada ajang balap MotoGP. Jika sebelumnya menggunakan winglet, Ducati kini mengenalkan teknologi baru yaitu fairing aerodinamis.


Fairing baru itu terlihat pada sesi latihan GP Brno dan memang diperuntukkan untuk mengganti winglet yang kontroversial. Fairing baru tersemat pada motor milik pebalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo. Di trek kering Lorenzo melahap beberapa lap menggunakan fairing baru dan lebih cepat dibanding sebelumnya.

Fairing baru ini dirancang memiliki dua elemen yang memanjang di kedua sisi motor tepat di atas roda depan. Hanya Lorenzo yang menggunakannya, sementara rekan setimnya Andrea Dovizioso belum.

Dalam balapan kemarin di Sirkuit Brno, Ceko, Minggu (6/8/2017), Lorenzo sempat berada di depan. Namun perubahan kondisi lintasan yang sangat cepat, dari lembap ke kering, mengacaukan semua strategi awal pebalap, termasuk Lorenzo.

Ketika Lorenzo masuk pit, motor keduanya ternyata belum siap dipakai. Para teknisi Ducati masih sibuk mengubah setelan motornya sehingga Lorenzo pun harus menunggu.

Lorenzo pada akhirnya mengendarai motor dengan setelan yang belum sempurna. Setelan motornya masih setengah basah setengah kering ketika kondisi lintasan terus mengering.

Sempat terlempar hingga posisi ke-19, Lorenzo akhirnya cuma mampu meraih satu poin setelah finis di posisi ke-15 lantaran menunggangi motor yang kurang ideal

Ketika Dovizioso Sukses Mengakali Marquez

Motogp 2017 - Andrea Dovizioso sudah mengantisipasi manuver agresif Marc Marquez di tikungan terakhir. Maka dia menyiapkan rencana dan berakhir dengan sukses.


Dovizioso terlibat pertarungan ketat deengan Marquez di MotoGP Austria, Minggu (13/8/2017) malam WIB. Puncak pertarungan keduanya terjadi di tikungan terakhir, ketika Marquez melakukan manuver agresif dari jalur dalam dan berupaya mendesak Dovizioso ke jalur luar.

Manuver itu rupanya sudah diperkirakan Dovizioso akan dilakukan rivalnya dari Repsol Honda tersebut. Maka pebalap Ducati inipun membiarkan Marquez meluncur dari dalam dan melewatinya, untuk kemudian melewati belakangnya dan mempertahankan posisi pertama.

"Saya kehilangan terlalu banyak waktu di tikungan-tikungan ke kiri, jadi saya harus menutup semua jalur. Karena saya tak bisa mendengarkan suara mesinnya di belakang saya, saya tak tahu Marquez ada di mana pada awalnya," Dovizioso mengungkapkan seperti dikuip GPOne.

"Saya melambatkan laju, jadi dia lebih dekat dengan saya. Tidak mengerem sampai batas pengereman di tikungan kedua terakhir, adalah sebuah tindakan yang saya putuskan dengan berpikir secara masak-masak."

"Karena kalau saya melakukan itu, kami berdua akan melaju ke luar lintasan dan dia, karena berada di bagian dalam, bakal memenanginya," dia menambahkan.

Kemenangan di Red Bull Ring ini jadi kemenangan ketiga Dovizioso di musim ini. Dia sementara ada di posisi dua klasemen dengan nilai 158, di belakang Marquez yang punya 174 poin.

Masalah Ban Kembali Hantui Rossi

Motogp 2017 - Valentino Rossi harus puas cuma finis ketujuh di MotoGP Austria. Dia menyebut balapan ini amat berat untuknya dan para pebalap Yamaha lainnya.


Rossi finis ketujuh meski awalnya sempat cukup kompetitif di depan pada balapan di Red Bull Ring, Minggu (13/8/2017) malam WIB. Sampai putaran ke-12, rider Movistar Yamaha ini masih di posisi empat, tapi kemudian melebar dan tercecer ke posisi keenam dan finis di urutan tujuh.

Meski mulanya menunjukkan potensi bagus untuk bersaing di depan, tapi Rossi dalam perjalanannya kesulitan memulihkan jarak selepas melebar. Dua pebalap bermesin Yamaha lain di depannya, Johann Zarco dan Maverick Vinales, juga tak bisa berbuat banyak untuk mendekati rombongan terdepan.

Rossi menyebut problem ban belakang kembali menghantui di seri ini. YZR-M1 masih terlalu menguras ban belakang.

"Itu adalah balapan yang sulit baik untuk saya dan Maverick. Kami sempat berpikir bahwa kami lebih cepat, tapi segala sesuatunya berjalan berbeda. Tapi saya tak punya penyesalan," Rossi mengungkapkan seperti dikutip GPOne.

"Kalau saya harus memulai balapan lagi dalam sejam, saya akan menggunakan ban dan setelan yang sama. Ban belakang hard adalah pilihan yang benar untuk saya, bahkan, di 10 lap pertama saya melaju kencang, seperti di FP4."

"Setelah 12 atau 13 lap, performa bannya jauh menurun. Motor jadi susah ditunggangi dan di akhir balapan, saya sungguh ada dalam masalah. Kami menekan ban belakang terlalu banyak, itulah masalah utama yang perlu kami atasi," dia menambahkan.

Rossi mulanya memperkirakan Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, dan Zarco akan menurun di fase akhir karena menggunakan ban belakang soft. Tapi ketiganya mampu mengatur penggunaan dengan baik.

"Saya merasa dalam kondisi bagus di 10 lap pertama. Saya sempat mencatatkan putaran tercepat kedua setelah Zarco. Saya berupaya tapi saat itu merasa optimistis," Rossi menyambung ucapannya.

"Johann dan dua pebalap Ducati memakai ban soft dan saya sempat berpikir mereka bakal mengalami penurunan performa ban. Saya awalnya berpikir bakal mampu bertarung untuk podium."

"Tapi Zarco mampu menjaga ban karena dia punya gaya membalap yang halus dan bobotnya lebih ringan, sementara Maverick dan saya lebih agresif. Dovi mirip dengan kami, tapi motor Ducati tak terlalu menekan bannya." 

Sabtu, 10 Juni 2017

Dovizioso Ragu Ducati Mampu Bersaing di MotoGP Catalunya


Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso saat merebut gelar juara MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017).

Jakarta Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, belum yakin dengan kemampuan motor Desmosedici GP17 pada MotoGP Catalunya, Minggu (11/6/20117). Rider asal Italia itu bingung karena kecepatan Ducati tak sesuai dengan karakter Sirkuit Catalunya.

"Hasil tes kami di sini kurang bagus dan beberapa bagian di sirkuit ini memang sulit dan itu memberi masalah yang cukup besar," ujar Dovizioso dikutip dari situs resmi MotoGP, Jumat (8/6/2017).

Ducati memiliki rekor buruk pada balapan di Catalunya. Terakhir kali pabrikan asal Italia itu mencicipi podium melalui Casey Stoner yang finis ketiga pada 2010. Setelah itu, Ducati selalu tercecer di Catalunya.

Namun, Dovizioso sebenarnya punya peluang menyudahi periode buruk Ducati di MotoGP Catalunya. Dia datang berbekal motivasi lebih setelah menjuarai MotoGP Italia akhir pekan lalu. Dovizioso pun optimistis bisa merah hasil positif, meski banyak masalah yang harus diselesaikan.

"Saya tiba di Catalunya dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Semoga ini bisa membawa hasil bagus untuk saya ketika balapan nanti," tutur Andrea Dovizioso.

Pada latihan bebas yang berlangsung, Jumat (9/6/2017), Dovizioso membuktikan omongannya. Dia bekerja keras untuk medapatkan kecepatan terbaik tunggangannya. Dan hasilnya, Dovizioso mampu berada di urutan ketiga atau 0,630 detik di belakang pembalap tercepat Marc Marquez yang mencatat waktu 2 menit 4,061 detik.




Gagal Finis, Marquez Tetap Bidik Juara Dunia MotoGP

Aksi Marc Marquez pada MotoGP Prancis 2017. 

Le Mans - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, harus mengalami kesialan di MotoGP 2017 untuk kali kedua. Ia harus menyudahi balapan MotoGP Prancis 2017 di Sirkuit Le Mans, Minggu (21/5/2017), meski belum menyentuh garis finis.

Marquez yang memulai MotoGP Prancis dari urutan kelima memang kesulitan bersaing di barisan depan. Sejak awal, ia hanya bisa membuntuti Valentino Rossi dan Johann Zarco dari urutan keempat.

"Terpenting tidak keluar dari persaingan dalam hal pertarungan kejuaraan dunia. Mulai balapan berikutnya, kami harus lebih baik sejak kami akan menjalani tes Montmelo sebelumnya," kata Marquez seperti dilansir Tuttomotoriweb.

Sejatinya, kondisi yang dihadapi Marquez pada MotoGP Prancis 2017 cukup mengherankan. Padahal, pembalap berusia 24 tahun itu memiliki kecepatan yang bagus sejak latihan bebas. Sayang, ia tak bisa menghindari kesialan saat balapan.

Ia harus menyudahi balapan pada tikungan yang juga menjadi lokasi terjatuhnya Marquez pada sesi kualifikasi MotoGP Prancis. Hal tersebut yang membuatnya gagal memulai balapan dari barisan depan.

Puji Pedrosa

Dani Pedrosa (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)


Dengan hasil balapan MotoGP Prancis, Marquez kini duduk di urutan keempat klasemen MotoGP dengan raihan 58 poin. Ia memang masih terpaut dua poin dari Rossi, tapi Marquez sudah tertinggal 27 angka dari Maverick Vinales. 

Sebaliknya, rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, justru mendapatkan keuntungan. Terjatuhnya Rossi pada lap terakhir membuatnya mampu mengamankan podium ketiga. Sebelumnya, ia sempat memperlihatkan aksi memukau dengan menyalip beberapa pembalap usai start dari posisi ke-13.

"Dani mulai stabil. Bagaimanapun, podiumnya juga berkat keluarnya saya dan Rossi. Di sini kami telah cukup menderita pada akselerasi, jadi saya harus mengambil risiko pada rem," jelas Marquez.

Klasemen Pembalap

Pos-Rider-Points
1 Maverick Vinales 85
2 Dani Pedrosa 68
3 Valentino Rossi 62
4 Marc Marquez 58
5 Johann Zarco 55
6 Andrea Dovizioso 54
7 Cal Crutchlow 40
8 Jorge Lorenzo 38
9 Jonas Folger 38
10 Jack Miller 29
11 Danilo Petrucci 26
12 Scott Redding 26
13 Loris Baz 19
14 Aleix Espargaro 17
15 Andrea Iannone 15
16 Alvaro Bautista 14
17 Tito Rabat 13
18 Hector Barbera 12
19 Karel Abraham 9
20 Alex Rins 7
21 Pol Espargaro 6
22 Bradley Smith 6
23 Sam Lowes 2
24 Sylvain Guintoli 1

Pengamat MotoGP: Marquez Kembali ke Tabiat Lama

Pembalap Repso Honda Marc Marquez terjatuh dalam balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (10/4/2017) dinihari WIB. 

Roma - Marc Marquez dinilai kembali mempertontonkan balapan yang agak cenderung agresif dan hampir sama sewaktu ia tiba di kelas utama MotoGP pada 2013 lalu. Fakta itu terungkap saat pembalap Honda beraksi di Sirkuit Le Mans, akhir pekan kemarin.

Pada balapan seri kelima MotoGP musim ini, Marquez gagal menyentuh garis finis. Juara dunia musim lalu itu harus puas meninggalkan Le Mans tanpa satu poin pun. 

Pernat tak menampik jika pembalap manapun akan termotivasi untuk memberikan kemenangan kepada tim dan penggemar. Namun perlu diingat bahwa kedewasaan pembalap akan sangat menentukan.

"Marquez sudah kembali ke jalannya yang dulu, pembalap yang biasanya tidak puas dan melampaui batas, membuang poin. Ini adalah nol poin keduanya musim ini. Saya rasa itu terlalu banyak dalam lima balapan. Anda harus konsisten untuk memenangkan gelar juara dunia, seperti Vinales," jelas Pernat seperti dikutip dari GPOne, Kamis (25/5/2017).

MotoGP Catalunya: 3 Pembalap Ini Bikin Marquez Cemas

Pebalap Respol Honda, Marc Marquez, bertekad untuk menggeser posisi Valentino Rossi di puncak klasemen sebelum MotoGP Catalunya.

Barcelona - Penampilan Marc Marquez di ajang balap MotoGP musim ini belum maksimal. Hal itu terlihat dari prestasi pembalap Repsol Honda yang baru mengoleksi 68 poin dan  satu podium di enam seri terakhir.

Marquez tentunya tidak ingin melanjutkan hasil minor itu saat menjalani balapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Minggu (11/6/2017). Dukungan publik sendiri bisa menambah motivasinya untuk meraih podium.

"Saya sangat senang kembali beraksi di Catalunya yang merupakan rumah saya sendiri.Saya benar-benar ingin menang, tapi kami akan melihat apa yang terjadi. Berlomba di negara sendiri dengan dukungan banyak suporter tentu akan memberikan tambahan semangat yang sangat besar kepada saya," ujarnya.

Mengenai peluang pembalap Spanyol lainnya, The Baby Alien mengaku masih menempatkan Maverick Vinales, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo sebagai pesaing terkuatnya. Tapi ada satu nama di luar pembalap Negeri Matador yang membuat Marquez deg-degan yakni Valentino Rossi.

"Terutama Lorenzo saya masih penasaran melihat kemampuannya di Ducati, sementara Maverick sudah menjawab keraguan. Tapi bagaimanapun, saya akan mencoba untuk tidak meremehkan mereka. Sedangkan Rossi, dia masih menjadi pembalap yang hebat," kata Marquez.

Marc Marquez Bertekad Bangkit di MotoGP Catalunya

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, hanya menempati posisi keenam pada kualifikasi MotoGP Italia, Sabtu (3/6/2017).

Marc Marquez optimistis bisa memperoleh hasil terbaik di MotoGP Catalunya. Pembalap Repsol Honda itu punya alasan tersendiri soal pencapaiannya tersebut.

Marquez mengaku memiliki perasaan spesial saat menjalani balapan nanti. The Baby Alien mengaku mendapat motivasi lebih berkat dukungan publik tuan rumah yang memadati Sirkuit Catalunya.

"Banyak penggemar yang hadir dan memiliki ekspektasi lebih. Perasaan berbeda juga saya rasakan karena keluarga juga bisanya hadir di sirkuit," sambung Baby Alien.

Penampilan Marquez dalam dua seri terakhir MotoGP 2017 kurang mengesankan. Dia gagal mencapai garis finis di LeMans karena terjatuh dan hanya finis keenam pada balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017).

Tak ingin semakin tertinggal dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP 2017, Maquez bertekad bangkit di Catalunya. Rider berusia 24 tahun itu tengah menyusun strategi yang tetap untuk menaklukkan Sirkuit Catalunya akhir pekan ini.

"Seluruh pembalap tahu kalau balapan di Catalunya bakal berlangsung sangat panas dan pemilihan ban bakal menjadi strategi penting di sini," tutur Marc Marquez.

Rabu, 07 Juni 2017

Lorenzo Rusak Kebahagiaan Ducati di MotoGP Italia

Andrea Dovizioso, pembalap Ducati, sukses mempecundangi Maverick Vinales dan Valentino Rossi di MotoGP Italia 2017.

Italia 2017 memang menjadi kebahagiaan besar bagi seluruh orang Ducati. Itu karena para pembalap Ducati mampu meraih hasil memuaskan. Buktinya, tiga dari lima posisi terdepan mampu dikuasai pembalap Ducati.

Setelah enam balapan berjalan, akhirnya Ducati kembali menunjukkan tajinya di MotoGP 2017. Ya, MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017), menjadi ajang kebangkitan mereka. Status sebagai tuan rumah mampu dimaksimalkan Ducati.

"Menang di Italia, di depan publik sendiri, bagi kami itu adalah hal yang mengejutkan. Ketika kami sampai di paddock, kami merasa ini seperti rumah kami. Dan menang di rumah selalu sulit. Selain itu, ini adalah kali pertama pembalap Italia menang di sini setelah sekian lama," ujar Gigi Dall'Igna, bos Ducati, dikutip Tuttomotoriweb.

Bagi Ducati, ini menjadi kemenangan perdana mereka sejak Andrea Dovizioso merebut podium juara MotoGP Malaysia 2016. Lalu, ini juga menjadi kemenangan perdana Ducati di Mugello sejak Casey Stoner pada musim 2009.

Hasil Buruk Lorenzo

Bagi Dovizioso secara pribadi, ia sukses memutus tren buruk pembalap Italia di Sirkuit Mugello. Sebelum Dovizioso, pembalap terakhir asal Italia yang menang di Mugello adalah Valentino Rossi pada musim 2008.





Jorge Lorenzo

Sayang, kebahagiaan Ducati tak lengkap jika melihat rapor Jorge Lorenzo. Hingga balapan keenam, ia masih belum mampu menemukan kecepatan terbaiknya. Pada MotoGP Italia 2017, ia hanya bisa finis di urutan kedelapan dengan selisih 14,393 detik dari Dovizioso.

"Saya berharap ia segera mendapatkan kemenangan pertamanya. Saya harap itu terjadi di musim ini. Butuh sebuah kepercayaan. Ini sebuah upaya yang harus kami lakukan secara bersama-sama. Kami harus memberikan lebih banyak bantuan," ungkap Dall'Igna.

Yamaha Sebut Penampilan Rossi di MotoGP Italia Lebih dari Bagus

Valentino Rossi

Valentino Rossi memang hanya menduduki posisi keempat di MotoGP Italia 2017, Minggu (4/6/2017). Namun, kubu Movistar Yamaha, yang merupakan tim Rossi, menyebut penampilan pembalap asal Italia itu sudah lebih dari bagus.

Bahkan, menurut Massimo Meregalli, direktur Movistar Yamaha, Rossi layak mendapat podium dalam balap yang digelar di Sirkuit Mugello itu.

Rossi memang mengawali balapan MotoGP Italia dengan impresif. Dia merebut posisi terdepan dari Maverick Vinales selepas start. Namun The Doctor mulai mengendur pada pertengahan balapan. Pebalap asal Italia berusia 38 tahun tersebut akhirnya finis di posisi keempat.

"Mengetahui kondisi Rossi saat sampai di sini, saya menilai dia sudah balapan dengan hebat. Dia berada di batas kemampuan fisiknya, jadi posisi keempat adalah prestasi besar," ujar Meregalli.

Megeralli menyebut, dengan kondisi fisiknya yang masih belum benar-benar prima, Rossi telah tampil luar biasa. "Menurut saya dia lebih layak mendapatkan podium di MotoGP Italia, mengingat usaha yang dia lakukan," kata Meregalli seperti dikutip situs resmi Movistar Yamaha, Senin (5/6/2017).

Tak Larut dalam Kekecewaan

Meregalli mengatakan Rossi tak ingin larut dalam kecewa karena gagal podium di kandang sendiri. Dia menyebut The Doctor dan tim Yamaha kini fokus untuk meraih hasil bagus di MotoGP Catalunya, 9-11 Juni 2017.

"Valentino Rossi dan kami sekarang akan fokus pada seri selanjutnya di Catalunya. Balapan yang kami nantikan di akhir pekan dengan mendebarkan," ujar Meregalli.


Crutchlow: Michelin Bantu Ducati untuk Menangi MotoGP Italia


Cal Crutchlow
Cal Crutchlow mengeluarkan pernyataan sinis terhadap sukses Ducati di MotoGP Italia. Seperti diketahui, di Sirkuit Mugello, pembalap utama Ducati, Andrea Dovizioso sukses meraih podium utama. Sementara pembalap tim satelite Ducati, Danilo Petrucci, yang membela Pramax Racing mendudul posisi ketiga.

Cruthclow, yang membela LCR Honda, menuding, Ducati bisa jadi juara karena mendapat bantuan khusus dari produsen ban MotoGP, Michelin. 

Cal Crutchlow mengatakan seluruh pebalap Honda, baik dari tim pabrikan maupun satelit, mengalami masalah ban depan. Pebalap asal Inggris itu mengklaim problem ban depan tersebut sebagai penyebab utama Honda kesulitan di MotoGP Italia.

"Kami bisa mengatur situasi sulit ini dengan cukup baik karena sepanjang akhir pekan kami sangat menderita dengan ban depan. Ban depan ini terlalu lunak untuk Dani (Pedrosa). Jika ban depan paling keras saja terlalu lunak untuk Dani, bagaimana dengan saya, Marc (Marquez), dan Jack (Miller)?" ujar Crutchlow.

Marquez Keenam

Marquez menjadi pembalap Honda dengan hasil terbaik di Mugello. Sang juara dunia bertahan itu finis di posisi keenam berselisih 5,802 detik dengan sang pemenang, Andrea Dovizioso (Ducati).

Sementara itu, Cal Crutchlow mesti menelan pil pahit pada MotoGP Italia. Dia diseruduk Dani Pedrosa saat berada di posisi ke-11 pada lap terakhir sehingga keduanya gagal finis.

MotoGP: Sukses Dovizioso Bikin Bangga Masyarakat Italia

Andrea Dovizioso merayakan suksesnya memenangkan MotoGP Italia, Sabtu (3/6/2017)

Kemenangan Andrea Dovizioso di MotoGP Italia, Minggu (4/6/2017) masih jadi pebicaraan banyak orang. Penampilan gemilang Dovizioso , sang putra daerah, pun kembali menaikkan pamor Ducati, timnya, yang juga berasal dari Ducati.

Bahkan, bukan hanya Ducati, Claudio Domenicali, CEO Ducati Motor Holding, menyebut, kemenangan Dovizioso di MotoGP Italia tak hanya membanggakan Ducati, melainkan seluruh masyarakat Italia.

Dovizioso menaklukkan Sirkuit Mugello dengan catatan waktu 4 menit 32,126 detik. Dovizioso menjadi pebalap berkebangsaan Italia pertama yang mampu meraih kemenangan di Sirkuit Mugello dalam delapan musim terakhir.

Kemenangan tersebut pun menjadi yang pertama diraih Ducati di Mugello sejak terakhir kali direbut pada MotoGP 2009. Ketika itu, Ducati menang di Mugello bersama Casey Stoner.

"Kemenangan hari ini adalah hasil yang luar biasa dan merupakan penghargaan atas semua kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan semua orang di Ducati Corse selama beberapa bulan terakhir," ujar Domenicali.

Domenicali juga menyebut, semua orang di Ducati, berhak merayakan sukses mereka di MotoGP Italia ini. "Saya ingin mendedikasikan kemenangan yang indah ini untuk mereka," kata Domenicali.

Dua Motor

"Di Mugello, semuanya menyaksikan ada dua motor Ducati dan dua pebalap Italia di podium. Andrea Dovizioso di podium teratas membuktikan akhirnya pebalap dan motor terbaik yang menang. Hari ini, kami memiliki motor yang luar biasa dan Dovizioso meraih hasil yang luas biasa pula. Ini adalah kerja tim yang hebat dan saya rasa semua orang Italia akan bangga," ujar Domenicali, lagi.

Kemenangan Andrea Dovizioso menjadi podium kedua untuk tim Ducati musim ini. Pabrikan asal Bologna itu sekarang menghuni posisi ketiga klasemen dengan raihan 125 poin atau terpaut 55 poin dari Movistar Yamaha.


Juara di MotoGP Italia, Dovizioso Putus Dominasi Spanyol

Andrea Dovizioso
Sukses Andrea Dovizioso memenangkan MotoGP Italia membuat bangga publik Negeri Pizza. Pasalnya, setelah sekian lama, MotoGP Italia kembali dikuasai pembalap tuan rumah.

Ya, sukses Dovizioso memang berhasil memutus dominasi Spanyol di MotoGP Italia. Dia menjadi pebalap berkebangsaan Italia pertama dalam delapan musim terakhir yang mampu meraih kemenangan di Sirkuit Mugello, tempat MotoGP Italia digelar.

Dovizioso meraih kemenangan dengan catatan waktu 41 menit 32,126 detik. Dovizioso mampu mengungguli Maverick Vinales di urutan kedua yang berselisih 1,281 detik dan Dani Petrucci yang terpaut 2,334 detik di posisi ketiga.

Kemenangan tersebut terasa spesial bagi Dovizioso karena berlangsung di negaranya sendiri. Sudah lama buat masyarakat Italia menantikan jagoan mereka meraih kemenangan di Mugello.

Valentino Rossi menjadi orang Italia terakhir yang meraih kemenangan di Mugello, yaitu pada MotoGP 2008. Setelah itu, secara bergantian para pebalap Spanyol yang menjadi juara. Jorge Lorenzo berhasil naik podium juara pada musim 2011, 2012, 2013, 2015, dan 2016, Sementara Marc Marquez dan Dani Pedrosa menjadi yang terbaik pada musim 2014 dan 2010.

Pertama untuk Ducati

Kemenangan Dovizioso di Mugello juga menjadi yang pertama untuk Ducati. Terakhir, motor Ducati meraih kemenangan di sirkuit dengan lintasan dengan panjang 5,245 km itu pada 2009 lewat aksi Casey Stoner.

Kemenangan di MotoGP Italia 2017 membuat posisi Andrea Dovizioso melesat. Pebalap berusia tahun itu kini menghuni posisi kedua dengan raihan 79 poin atau selisih 26 angka dari Maverick Vinales  yang memuncaki klasemen sementara MotoGP 2017.

Jumat, 02 Juni 2017

Tampil Gemilang sebagai Rookie Jadi Alasan Yamaha Tech 3 Perpanjang Kontrak Jonas Folger


BORMES LES MIMOMAS – Manajer Tim Yamaha Tech 3, Herve Poncharal, mengaku senang bisa memperpanjang kontrak kembali dengan Jonas Folger hingga 2018. Pasalnya, potensi yang dimiliki Folger sangat membantu tim satelit Yamaha itu untuk diperhitungkan di kelas MotoGP. “Hanya dua minggu setelah pengumuman Johann Zarco akan tinggal bersama kami untuk musim 2018, kami sangat senang untuk mengonfirmasi bahwa Jonas Folger juga telah menandatangani kontrak satu tahun lagi dengan tim Monster Yamaha Tech 3,” ungkap Poncharal, mengutip dari Crash, Kamis (1/6/2017).

Sejauh ini, performa Folger memang patut diacungi sebagai pembalap rookie. Meski tak tampil ganas seperti rekannya Johann Zarco, tetapi pembalap asal Jerman patut diperhitungkan juga. “Saya senang bisa mempertahankan Jonas dan dia telah melakukan pekerjaan yang bagus di Yamaha sejauh ini. Dia telah menyelesaikan kelima balapan dan hanya sekali di luar sepuluh besar,” tambahnya. Sebelumnya rekannya yakni Johann Zarco juga mendapat persetujuan perpanjang kontrak oleh Tim Yamaha Tech 3 hingga 2018. Keduanya pun dianggap mampu tampil cemerlang dengan saat ini mampu duduk di posisi kelima (Zarco) dan sembilan (Folger) di klasemen pembalap sementara MotoGP 2017.

Harus Absen Balapan Hingga MotoGP Belanda, Ini Komentar Rins


MUGELLO – Kiprah pembalap Tim Suzuki Ecstar, Alex Rins, pada musim perdananya di MotoGP memang tidak berjalan mulus. Bukan hanya belum mampu menunjukkan performa yang luar biasa, ia juga harus beberapa race lantaran mengalami cedera. Rins sendiri harus berjibaku dengan cedera pergelangan tangan kiri hingga harus absen di Austin, Jerez dan Prancis. Tim dokter bahkan menyatakan bahwa dirinya baru boleh kembali balapan di Belanda pada 23-25 Juni mendatang, yang berarti ia harus kembali absen di Italia dan Katalunya.

Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar langsung dari Rins sendiri beberapa waktu lalu. Rins mengaku bahwa Tim Suzuki tidak terlalu menuntut agar ia cepat sembuh dari cedera yang kini deritanya. “Suzuki ingin kondisi saya sempurna. Saya jelas ingin cepat berkendara, tapi mereka ingin saya tetap tenang. Jadi debutan terbaik jelas sulit,” ucap Rins, seperti dilaporkan oleh MCN News, Jumat (2/6/2017). “Akan tetapi saya akan memanfaatkan pengalaman untuk tahun depan. Saya akan berusaha sebaik mungkin meraih poin, dan yang paling penting, melakukan persiapan yang lebih matang,” tuntas pembalap berusia 21 tahun tersebut.

Dapat Lampu Hijau, Rossi Dipastikan Tampil di Mugello


MUGELLO – Rider Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, dipastikan tampil pada balap seri keenam MotoGP 2017 yang berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu 4 Juni 2017 malam WIB. Tim medis memberikan lampu hijau bagi The Doctor –julukan Rossi– untuk tampil di Mugello karena dianggap sudah fit. Rossi sebelumnya diragukan tampil pada balapan yang berlangsung di kampung halamannya tersebut setelah mengalami insiden saat mengendari motocross pekan lalu. Rider 38 tahun itu dikabarkan mengalami cedera pada bagian dada dan perutnya.

Namun setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Rossi terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. Sebagaimana diberitakan Crash, Jumat (2/6/2017), pemeriksaaan yang dilakukan Direktur Medis FIM, Dr Giancarlo Di Filippo, Kepala Petugas Medis Sirkuit Mugello, Dr Remo Barbagli dan Direktur Medis MotoGP, Dr Angel Charte menyatakan The Doctor dalam kondisi prima. Ini jelas menjadi kabar baik bagi Rossi. Mengingat, mantan rider Ducati tersebut memang tengah berjuang untuk meraih gelar juara dunia musim 2017. Rossi saat ini masih bertengger di posisi tiga klasemen sementara pembalap dengan 62 poin. The Doctor terpaut 23 angka dari rekan setimnya, Maverick Vinales yang menempati posisi puncak.

Lorenzo: Masih Ada 2 Kekurangan GP17, Tapi Saya Tak Menyerah

Jorge Lorenzo (Ducati Corse) di grid start jelang lomba MotoGP Prancis 2017.

MUGELLO - Peringkat ke-8 klasemen sementara pembalap MotoGP 2017, Jorge Lorenzo, meyakini apa yang membuat Ducati tertinggal jauh di belakang Yamaha dan Honda saat ini, dikarenakan tim pabrikan dari Bologna, Italia tersebut masih memiliki titik kelemahan besar.

Mengawali 2017 sebagai pembalap anyar Ducati, lima kali juara dunia itu menghadapi tantangan sulit. Dibandingkan Yamaha YZR-M1 yang cenderung mudah dikendarai, Desmosedici GP17 butuh gaya balap berbeda.

Usai lima seri, Lorenzo kini berada di peringkat kedelapan dalam klasemen sementara. Terpaut 47 poin dari penggantinya di Yamaha, Maverick Vinales, dan 16 poin di belakang rekan setim, Andrea Dovizioso.

Ducati lalu berharap dapat membuat peningkatan performa pada pertengahan tikungan, namun dianggap belum cukup, sementara Lorenzo telah menemukan sebagian besar kemampuan pengeremannya menjadi tantangan.

Ketika ditanya oleh Motorsport.com bagaimana ia menilai kemajuan dan hasil bersama Desmosedici GP17 sejauh ini, Lorenzo menjawab: “Sulit, secara umum sangat sulit.”

“Tapi saya tidak menyerah. Saya menjaga mentalitas yang benar dan mendorong tim. Mereka bekerja luar biasa. Mereka tahu apa yang saya butuhkan dan kami mendapatkannya,” imbuhnya.

Jorge Lorenzo (Ducati Corse) dalam tes MotoGP di sirkuit Catalunya Mei 2017. 

Pembalap Spanyol berusia 30 itu kemudian menjelaskan: “Saya semakin terbiasa dengan motor (Ducati). Saya lebih bermain dengan motor setiap waktu. Kami hanya perlu memperbaiki satu atau dua titik (kekurangan), yang menurut saya cukup besar untuk bertahan dengan para pembalap baris depan.”

“Kami banyak mengubah kemungkinan yang bergantung pada trek. Tapi secara umum, kami membutuhkan sesuatu untuk lebih kompetitif selama balapan,” katanya lagi.

Saat tampil di Le Mans, Lorenzo mampu finis keenam setelah start ke-16. Raihan yang terbilang positif usai podium ketiga di Jerez, meski agak berbau keberuntungan seturut terjatuhnya beberapa pembalap yang ada di depannya, macam Valentino Rossi dan Marc Marquez. 

Akan tetapi, ia mengaku masih perlu lebih beradaptasi pada Desmosedici GP17. Ia juga menekankan, Ducati perlu melakukan perbaikan. “Untuk saat ini, saya hanya menyesuaikan gaya balap demi memaksimalkan motor yang kami miliki,” tutur Lorenzo.

“Ketika kami akan mencoba sesuatu baru, yang bisa meningkatkan satu atau dua titik kelemahan besar, maka kami juga bisa memperbaiki motor (khususnya) untuk saya dan Dovi,” tandasnya. 

Vinales Ingin Lanjutkan Tren Positif di Mugello

Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales.

MUGELLO - Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales sedang memimpin persaingan di klasemen MotoGP. Hingga seri kelima, Vinales sudah mengumpulkan 85 poin unggul 17 angka dari Dani Pedrosa, rival terdekatnya yang bercokol di peringkat kedua.

Keadaan ini tak lepas dari hasil GP Prancis 21 Mei 2017 lalu. Ketika itu Vinales sukses merebut podium tertinggi dan deretan hasil positif yang diraihnya pada musim ini, meningkatkan kepercayaan diri sang pembalap dalam hadapi seri demi seri.

"Setelah balapan di Le Mans saya menjadi lebih bahagia. Tim sudah bekerja pada tingkat yang luar biasa dan saya yakin, kami akan tetap seperti ini. Kami memiliki motor yang oke untuk tampil di Mugello nanti," ucapnya yang dilansir Crash.

Minggu (4/6/2017) nanti seluruh pembalap akan melanjutkan persaingan di Sirkuit Mugello, Italia. Vinales yakin dapat mengulang kemenangannya di lintasan 5,2 Km tersebut.

"Memenangkan balapan di Mugello akan berarti penting dalam kejuaraan kompetitif seperti ini. Pastinya saya akan terus berjuang. Kami akan berusaha 100%. Kami akan mencoba lakukan yang terbaik," tegasnya.