Sabtu, 10 Juni 2017

Dovizioso Ragu Ducati Mampu Bersaing di MotoGP Catalunya


Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso saat merebut gelar juara MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017).

Jakarta Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, belum yakin dengan kemampuan motor Desmosedici GP17 pada MotoGP Catalunya, Minggu (11/6/20117). Rider asal Italia itu bingung karena kecepatan Ducati tak sesuai dengan karakter Sirkuit Catalunya.

"Hasil tes kami di sini kurang bagus dan beberapa bagian di sirkuit ini memang sulit dan itu memberi masalah yang cukup besar," ujar Dovizioso dikutip dari situs resmi MotoGP, Jumat (8/6/2017).

Ducati memiliki rekor buruk pada balapan di Catalunya. Terakhir kali pabrikan asal Italia itu mencicipi podium melalui Casey Stoner yang finis ketiga pada 2010. Setelah itu, Ducati selalu tercecer di Catalunya.

Namun, Dovizioso sebenarnya punya peluang menyudahi periode buruk Ducati di MotoGP Catalunya. Dia datang berbekal motivasi lebih setelah menjuarai MotoGP Italia akhir pekan lalu. Dovizioso pun optimistis bisa merah hasil positif, meski banyak masalah yang harus diselesaikan.

"Saya tiba di Catalunya dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Semoga ini bisa membawa hasil bagus untuk saya ketika balapan nanti," tutur Andrea Dovizioso.

Pada latihan bebas yang berlangsung, Jumat (9/6/2017), Dovizioso membuktikan omongannya. Dia bekerja keras untuk medapatkan kecepatan terbaik tunggangannya. Dan hasilnya, Dovizioso mampu berada di urutan ketiga atau 0,630 detik di belakang pembalap tercepat Marc Marquez yang mencatat waktu 2 menit 4,061 detik.




Gagal Finis, Marquez Tetap Bidik Juara Dunia MotoGP

Aksi Marc Marquez pada MotoGP Prancis 2017. 

Le Mans - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, harus mengalami kesialan di MotoGP 2017 untuk kali kedua. Ia harus menyudahi balapan MotoGP Prancis 2017 di Sirkuit Le Mans, Minggu (21/5/2017), meski belum menyentuh garis finis.

Marquez yang memulai MotoGP Prancis dari urutan kelima memang kesulitan bersaing di barisan depan. Sejak awal, ia hanya bisa membuntuti Valentino Rossi dan Johann Zarco dari urutan keempat.

"Terpenting tidak keluar dari persaingan dalam hal pertarungan kejuaraan dunia. Mulai balapan berikutnya, kami harus lebih baik sejak kami akan menjalani tes Montmelo sebelumnya," kata Marquez seperti dilansir Tuttomotoriweb.

Sejatinya, kondisi yang dihadapi Marquez pada MotoGP Prancis 2017 cukup mengherankan. Padahal, pembalap berusia 24 tahun itu memiliki kecepatan yang bagus sejak latihan bebas. Sayang, ia tak bisa menghindari kesialan saat balapan.

Ia harus menyudahi balapan pada tikungan yang juga menjadi lokasi terjatuhnya Marquez pada sesi kualifikasi MotoGP Prancis. Hal tersebut yang membuatnya gagal memulai balapan dari barisan depan.

Puji Pedrosa

Dani Pedrosa (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)


Dengan hasil balapan MotoGP Prancis, Marquez kini duduk di urutan keempat klasemen MotoGP dengan raihan 58 poin. Ia memang masih terpaut dua poin dari Rossi, tapi Marquez sudah tertinggal 27 angka dari Maverick Vinales. 

Sebaliknya, rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, justru mendapatkan keuntungan. Terjatuhnya Rossi pada lap terakhir membuatnya mampu mengamankan podium ketiga. Sebelumnya, ia sempat memperlihatkan aksi memukau dengan menyalip beberapa pembalap usai start dari posisi ke-13.

"Dani mulai stabil. Bagaimanapun, podiumnya juga berkat keluarnya saya dan Rossi. Di sini kami telah cukup menderita pada akselerasi, jadi saya harus mengambil risiko pada rem," jelas Marquez.

Klasemen Pembalap

Pos-Rider-Points
1 Maverick Vinales 85
2 Dani Pedrosa 68
3 Valentino Rossi 62
4 Marc Marquez 58
5 Johann Zarco 55
6 Andrea Dovizioso 54
7 Cal Crutchlow 40
8 Jorge Lorenzo 38
9 Jonas Folger 38
10 Jack Miller 29
11 Danilo Petrucci 26
12 Scott Redding 26
13 Loris Baz 19
14 Aleix Espargaro 17
15 Andrea Iannone 15
16 Alvaro Bautista 14
17 Tito Rabat 13
18 Hector Barbera 12
19 Karel Abraham 9
20 Alex Rins 7
21 Pol Espargaro 6
22 Bradley Smith 6
23 Sam Lowes 2
24 Sylvain Guintoli 1

Pengamat MotoGP: Marquez Kembali ke Tabiat Lama

Pembalap Repso Honda Marc Marquez terjatuh dalam balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (10/4/2017) dinihari WIB. 

Roma - Marc Marquez dinilai kembali mempertontonkan balapan yang agak cenderung agresif dan hampir sama sewaktu ia tiba di kelas utama MotoGP pada 2013 lalu. Fakta itu terungkap saat pembalap Honda beraksi di Sirkuit Le Mans, akhir pekan kemarin.

Pada balapan seri kelima MotoGP musim ini, Marquez gagal menyentuh garis finis. Juara dunia musim lalu itu harus puas meninggalkan Le Mans tanpa satu poin pun. 

Pernat tak menampik jika pembalap manapun akan termotivasi untuk memberikan kemenangan kepada tim dan penggemar. Namun perlu diingat bahwa kedewasaan pembalap akan sangat menentukan.

"Marquez sudah kembali ke jalannya yang dulu, pembalap yang biasanya tidak puas dan melampaui batas, membuang poin. Ini adalah nol poin keduanya musim ini. Saya rasa itu terlalu banyak dalam lima balapan. Anda harus konsisten untuk memenangkan gelar juara dunia, seperti Vinales," jelas Pernat seperti dikutip dari GPOne, Kamis (25/5/2017).

MotoGP Catalunya: 3 Pembalap Ini Bikin Marquez Cemas

Pebalap Respol Honda, Marc Marquez, bertekad untuk menggeser posisi Valentino Rossi di puncak klasemen sebelum MotoGP Catalunya.

Barcelona - Penampilan Marc Marquez di ajang balap MotoGP musim ini belum maksimal. Hal itu terlihat dari prestasi pembalap Repsol Honda yang baru mengoleksi 68 poin dan  satu podium di enam seri terakhir.

Marquez tentunya tidak ingin melanjutkan hasil minor itu saat menjalani balapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Minggu (11/6/2017). Dukungan publik sendiri bisa menambah motivasinya untuk meraih podium.

"Saya sangat senang kembali beraksi di Catalunya yang merupakan rumah saya sendiri.Saya benar-benar ingin menang, tapi kami akan melihat apa yang terjadi. Berlomba di negara sendiri dengan dukungan banyak suporter tentu akan memberikan tambahan semangat yang sangat besar kepada saya," ujarnya.

Mengenai peluang pembalap Spanyol lainnya, The Baby Alien mengaku masih menempatkan Maverick Vinales, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo sebagai pesaing terkuatnya. Tapi ada satu nama di luar pembalap Negeri Matador yang membuat Marquez deg-degan yakni Valentino Rossi.

"Terutama Lorenzo saya masih penasaran melihat kemampuannya di Ducati, sementara Maverick sudah menjawab keraguan. Tapi bagaimanapun, saya akan mencoba untuk tidak meremehkan mereka. Sedangkan Rossi, dia masih menjadi pembalap yang hebat," kata Marquez.

Marc Marquez Bertekad Bangkit di MotoGP Catalunya

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, hanya menempati posisi keenam pada kualifikasi MotoGP Italia, Sabtu (3/6/2017).

Marc Marquez optimistis bisa memperoleh hasil terbaik di MotoGP Catalunya. Pembalap Repsol Honda itu punya alasan tersendiri soal pencapaiannya tersebut.

Marquez mengaku memiliki perasaan spesial saat menjalani balapan nanti. The Baby Alien mengaku mendapat motivasi lebih berkat dukungan publik tuan rumah yang memadati Sirkuit Catalunya.

"Banyak penggemar yang hadir dan memiliki ekspektasi lebih. Perasaan berbeda juga saya rasakan karena keluarga juga bisanya hadir di sirkuit," sambung Baby Alien.

Penampilan Marquez dalam dua seri terakhir MotoGP 2017 kurang mengesankan. Dia gagal mencapai garis finis di LeMans karena terjatuh dan hanya finis keenam pada balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017).

Tak ingin semakin tertinggal dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP 2017, Maquez bertekad bangkit di Catalunya. Rider berusia 24 tahun itu tengah menyusun strategi yang tetap untuk menaklukkan Sirkuit Catalunya akhir pekan ini.

"Seluruh pembalap tahu kalau balapan di Catalunya bakal berlangsung sangat panas dan pemilihan ban bakal menjadi strategi penting di sini," tutur Marc Marquez.

Rabu, 07 Juni 2017

Lorenzo Rusak Kebahagiaan Ducati di MotoGP Italia

Andrea Dovizioso, pembalap Ducati, sukses mempecundangi Maverick Vinales dan Valentino Rossi di MotoGP Italia 2017.

Italia 2017 memang menjadi kebahagiaan besar bagi seluruh orang Ducati. Itu karena para pembalap Ducati mampu meraih hasil memuaskan. Buktinya, tiga dari lima posisi terdepan mampu dikuasai pembalap Ducati.

Setelah enam balapan berjalan, akhirnya Ducati kembali menunjukkan tajinya di MotoGP 2017. Ya, MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017), menjadi ajang kebangkitan mereka. Status sebagai tuan rumah mampu dimaksimalkan Ducati.

"Menang di Italia, di depan publik sendiri, bagi kami itu adalah hal yang mengejutkan. Ketika kami sampai di paddock, kami merasa ini seperti rumah kami. Dan menang di rumah selalu sulit. Selain itu, ini adalah kali pertama pembalap Italia menang di sini setelah sekian lama," ujar Gigi Dall'Igna, bos Ducati, dikutip Tuttomotoriweb.

Bagi Ducati, ini menjadi kemenangan perdana mereka sejak Andrea Dovizioso merebut podium juara MotoGP Malaysia 2016. Lalu, ini juga menjadi kemenangan perdana Ducati di Mugello sejak Casey Stoner pada musim 2009.

Hasil Buruk Lorenzo

Bagi Dovizioso secara pribadi, ia sukses memutus tren buruk pembalap Italia di Sirkuit Mugello. Sebelum Dovizioso, pembalap terakhir asal Italia yang menang di Mugello adalah Valentino Rossi pada musim 2008.





Jorge Lorenzo

Sayang, kebahagiaan Ducati tak lengkap jika melihat rapor Jorge Lorenzo. Hingga balapan keenam, ia masih belum mampu menemukan kecepatan terbaiknya. Pada MotoGP Italia 2017, ia hanya bisa finis di urutan kedelapan dengan selisih 14,393 detik dari Dovizioso.

"Saya berharap ia segera mendapatkan kemenangan pertamanya. Saya harap itu terjadi di musim ini. Butuh sebuah kepercayaan. Ini sebuah upaya yang harus kami lakukan secara bersama-sama. Kami harus memberikan lebih banyak bantuan," ungkap Dall'Igna.

Yamaha Sebut Penampilan Rossi di MotoGP Italia Lebih dari Bagus

Valentino Rossi

Valentino Rossi memang hanya menduduki posisi keempat di MotoGP Italia 2017, Minggu (4/6/2017). Namun, kubu Movistar Yamaha, yang merupakan tim Rossi, menyebut penampilan pembalap asal Italia itu sudah lebih dari bagus.

Bahkan, menurut Massimo Meregalli, direktur Movistar Yamaha, Rossi layak mendapat podium dalam balap yang digelar di Sirkuit Mugello itu.

Rossi memang mengawali balapan MotoGP Italia dengan impresif. Dia merebut posisi terdepan dari Maverick Vinales selepas start. Namun The Doctor mulai mengendur pada pertengahan balapan. Pebalap asal Italia berusia 38 tahun tersebut akhirnya finis di posisi keempat.

"Mengetahui kondisi Rossi saat sampai di sini, saya menilai dia sudah balapan dengan hebat. Dia berada di batas kemampuan fisiknya, jadi posisi keempat adalah prestasi besar," ujar Meregalli.

Megeralli menyebut, dengan kondisi fisiknya yang masih belum benar-benar prima, Rossi telah tampil luar biasa. "Menurut saya dia lebih layak mendapatkan podium di MotoGP Italia, mengingat usaha yang dia lakukan," kata Meregalli seperti dikutip situs resmi Movistar Yamaha, Senin (5/6/2017).

Tak Larut dalam Kekecewaan

Meregalli mengatakan Rossi tak ingin larut dalam kecewa karena gagal podium di kandang sendiri. Dia menyebut The Doctor dan tim Yamaha kini fokus untuk meraih hasil bagus di MotoGP Catalunya, 9-11 Juni 2017.

"Valentino Rossi dan kami sekarang akan fokus pada seri selanjutnya di Catalunya. Balapan yang kami nantikan di akhir pekan dengan mendebarkan," ujar Meregalli.


Crutchlow: Michelin Bantu Ducati untuk Menangi MotoGP Italia


Cal Crutchlow
Cal Crutchlow mengeluarkan pernyataan sinis terhadap sukses Ducati di MotoGP Italia. Seperti diketahui, di Sirkuit Mugello, pembalap utama Ducati, Andrea Dovizioso sukses meraih podium utama. Sementara pembalap tim satelite Ducati, Danilo Petrucci, yang membela Pramax Racing mendudul posisi ketiga.

Cruthclow, yang membela LCR Honda, menuding, Ducati bisa jadi juara karena mendapat bantuan khusus dari produsen ban MotoGP, Michelin. 

Cal Crutchlow mengatakan seluruh pebalap Honda, baik dari tim pabrikan maupun satelit, mengalami masalah ban depan. Pebalap asal Inggris itu mengklaim problem ban depan tersebut sebagai penyebab utama Honda kesulitan di MotoGP Italia.

"Kami bisa mengatur situasi sulit ini dengan cukup baik karena sepanjang akhir pekan kami sangat menderita dengan ban depan. Ban depan ini terlalu lunak untuk Dani (Pedrosa). Jika ban depan paling keras saja terlalu lunak untuk Dani, bagaimana dengan saya, Marc (Marquez), dan Jack (Miller)?" ujar Crutchlow.

Marquez Keenam

Marquez menjadi pembalap Honda dengan hasil terbaik di Mugello. Sang juara dunia bertahan itu finis di posisi keenam berselisih 5,802 detik dengan sang pemenang, Andrea Dovizioso (Ducati).

Sementara itu, Cal Crutchlow mesti menelan pil pahit pada MotoGP Italia. Dia diseruduk Dani Pedrosa saat berada di posisi ke-11 pada lap terakhir sehingga keduanya gagal finis.

MotoGP: Sukses Dovizioso Bikin Bangga Masyarakat Italia

Andrea Dovizioso merayakan suksesnya memenangkan MotoGP Italia, Sabtu (3/6/2017)

Kemenangan Andrea Dovizioso di MotoGP Italia, Minggu (4/6/2017) masih jadi pebicaraan banyak orang. Penampilan gemilang Dovizioso , sang putra daerah, pun kembali menaikkan pamor Ducati, timnya, yang juga berasal dari Ducati.

Bahkan, bukan hanya Ducati, Claudio Domenicali, CEO Ducati Motor Holding, menyebut, kemenangan Dovizioso di MotoGP Italia tak hanya membanggakan Ducati, melainkan seluruh masyarakat Italia.

Dovizioso menaklukkan Sirkuit Mugello dengan catatan waktu 4 menit 32,126 detik. Dovizioso menjadi pebalap berkebangsaan Italia pertama yang mampu meraih kemenangan di Sirkuit Mugello dalam delapan musim terakhir.

Kemenangan tersebut pun menjadi yang pertama diraih Ducati di Mugello sejak terakhir kali direbut pada MotoGP 2009. Ketika itu, Ducati menang di Mugello bersama Casey Stoner.

"Kemenangan hari ini adalah hasil yang luar biasa dan merupakan penghargaan atas semua kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan semua orang di Ducati Corse selama beberapa bulan terakhir," ujar Domenicali.

Domenicali juga menyebut, semua orang di Ducati, berhak merayakan sukses mereka di MotoGP Italia ini. "Saya ingin mendedikasikan kemenangan yang indah ini untuk mereka," kata Domenicali.

Dua Motor

"Di Mugello, semuanya menyaksikan ada dua motor Ducati dan dua pebalap Italia di podium. Andrea Dovizioso di podium teratas membuktikan akhirnya pebalap dan motor terbaik yang menang. Hari ini, kami memiliki motor yang luar biasa dan Dovizioso meraih hasil yang luas biasa pula. Ini adalah kerja tim yang hebat dan saya rasa semua orang Italia akan bangga," ujar Domenicali, lagi.

Kemenangan Andrea Dovizioso menjadi podium kedua untuk tim Ducati musim ini. Pabrikan asal Bologna itu sekarang menghuni posisi ketiga klasemen dengan raihan 125 poin atau terpaut 55 poin dari Movistar Yamaha.


Juara di MotoGP Italia, Dovizioso Putus Dominasi Spanyol

Andrea Dovizioso
Sukses Andrea Dovizioso memenangkan MotoGP Italia membuat bangga publik Negeri Pizza. Pasalnya, setelah sekian lama, MotoGP Italia kembali dikuasai pembalap tuan rumah.

Ya, sukses Dovizioso memang berhasil memutus dominasi Spanyol di MotoGP Italia. Dia menjadi pebalap berkebangsaan Italia pertama dalam delapan musim terakhir yang mampu meraih kemenangan di Sirkuit Mugello, tempat MotoGP Italia digelar.

Dovizioso meraih kemenangan dengan catatan waktu 41 menit 32,126 detik. Dovizioso mampu mengungguli Maverick Vinales di urutan kedua yang berselisih 1,281 detik dan Dani Petrucci yang terpaut 2,334 detik di posisi ketiga.

Kemenangan tersebut terasa spesial bagi Dovizioso karena berlangsung di negaranya sendiri. Sudah lama buat masyarakat Italia menantikan jagoan mereka meraih kemenangan di Mugello.

Valentino Rossi menjadi orang Italia terakhir yang meraih kemenangan di Mugello, yaitu pada MotoGP 2008. Setelah itu, secara bergantian para pebalap Spanyol yang menjadi juara. Jorge Lorenzo berhasil naik podium juara pada musim 2011, 2012, 2013, 2015, dan 2016, Sementara Marc Marquez dan Dani Pedrosa menjadi yang terbaik pada musim 2014 dan 2010.

Pertama untuk Ducati

Kemenangan Dovizioso di Mugello juga menjadi yang pertama untuk Ducati. Terakhir, motor Ducati meraih kemenangan di sirkuit dengan lintasan dengan panjang 5,245 km itu pada 2009 lewat aksi Casey Stoner.

Kemenangan di MotoGP Italia 2017 membuat posisi Andrea Dovizioso melesat. Pebalap berusia tahun itu kini menghuni posisi kedua dengan raihan 79 poin atau selisih 26 angka dari Maverick Vinales  yang memuncaki klasemen sementara MotoGP 2017.

Jumat, 02 Juni 2017

Tampil Gemilang sebagai Rookie Jadi Alasan Yamaha Tech 3 Perpanjang Kontrak Jonas Folger


BORMES LES MIMOMAS – Manajer Tim Yamaha Tech 3, Herve Poncharal, mengaku senang bisa memperpanjang kontrak kembali dengan Jonas Folger hingga 2018. Pasalnya, potensi yang dimiliki Folger sangat membantu tim satelit Yamaha itu untuk diperhitungkan di kelas MotoGP. “Hanya dua minggu setelah pengumuman Johann Zarco akan tinggal bersama kami untuk musim 2018, kami sangat senang untuk mengonfirmasi bahwa Jonas Folger juga telah menandatangani kontrak satu tahun lagi dengan tim Monster Yamaha Tech 3,” ungkap Poncharal, mengutip dari Crash, Kamis (1/6/2017).

Sejauh ini, performa Folger memang patut diacungi sebagai pembalap rookie. Meski tak tampil ganas seperti rekannya Johann Zarco, tetapi pembalap asal Jerman patut diperhitungkan juga. “Saya senang bisa mempertahankan Jonas dan dia telah melakukan pekerjaan yang bagus di Yamaha sejauh ini. Dia telah menyelesaikan kelima balapan dan hanya sekali di luar sepuluh besar,” tambahnya. Sebelumnya rekannya yakni Johann Zarco juga mendapat persetujuan perpanjang kontrak oleh Tim Yamaha Tech 3 hingga 2018. Keduanya pun dianggap mampu tampil cemerlang dengan saat ini mampu duduk di posisi kelima (Zarco) dan sembilan (Folger) di klasemen pembalap sementara MotoGP 2017.

Harus Absen Balapan Hingga MotoGP Belanda, Ini Komentar Rins


MUGELLO – Kiprah pembalap Tim Suzuki Ecstar, Alex Rins, pada musim perdananya di MotoGP memang tidak berjalan mulus. Bukan hanya belum mampu menunjukkan performa yang luar biasa, ia juga harus beberapa race lantaran mengalami cedera. Rins sendiri harus berjibaku dengan cedera pergelangan tangan kiri hingga harus absen di Austin, Jerez dan Prancis. Tim dokter bahkan menyatakan bahwa dirinya baru boleh kembali balapan di Belanda pada 23-25 Juni mendatang, yang berarti ia harus kembali absen di Italia dan Katalunya.

Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar langsung dari Rins sendiri beberapa waktu lalu. Rins mengaku bahwa Tim Suzuki tidak terlalu menuntut agar ia cepat sembuh dari cedera yang kini deritanya. “Suzuki ingin kondisi saya sempurna. Saya jelas ingin cepat berkendara, tapi mereka ingin saya tetap tenang. Jadi debutan terbaik jelas sulit,” ucap Rins, seperti dilaporkan oleh MCN News, Jumat (2/6/2017). “Akan tetapi saya akan memanfaatkan pengalaman untuk tahun depan. Saya akan berusaha sebaik mungkin meraih poin, dan yang paling penting, melakukan persiapan yang lebih matang,” tuntas pembalap berusia 21 tahun tersebut.

Dapat Lampu Hijau, Rossi Dipastikan Tampil di Mugello


MUGELLO – Rider Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, dipastikan tampil pada balap seri keenam MotoGP 2017 yang berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu 4 Juni 2017 malam WIB. Tim medis memberikan lampu hijau bagi The Doctor –julukan Rossi– untuk tampil di Mugello karena dianggap sudah fit. Rossi sebelumnya diragukan tampil pada balapan yang berlangsung di kampung halamannya tersebut setelah mengalami insiden saat mengendari motocross pekan lalu. Rider 38 tahun itu dikabarkan mengalami cedera pada bagian dada dan perutnya.

Namun setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Rossi terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. Sebagaimana diberitakan Crash, Jumat (2/6/2017), pemeriksaaan yang dilakukan Direktur Medis FIM, Dr Giancarlo Di Filippo, Kepala Petugas Medis Sirkuit Mugello, Dr Remo Barbagli dan Direktur Medis MotoGP, Dr Angel Charte menyatakan The Doctor dalam kondisi prima. Ini jelas menjadi kabar baik bagi Rossi. Mengingat, mantan rider Ducati tersebut memang tengah berjuang untuk meraih gelar juara dunia musim 2017. Rossi saat ini masih bertengger di posisi tiga klasemen sementara pembalap dengan 62 poin. The Doctor terpaut 23 angka dari rekan setimnya, Maverick Vinales yang menempati posisi puncak.

Lorenzo: Masih Ada 2 Kekurangan GP17, Tapi Saya Tak Menyerah

Jorge Lorenzo (Ducati Corse) di grid start jelang lomba MotoGP Prancis 2017.

MUGELLO - Peringkat ke-8 klasemen sementara pembalap MotoGP 2017, Jorge Lorenzo, meyakini apa yang membuat Ducati tertinggal jauh di belakang Yamaha dan Honda saat ini, dikarenakan tim pabrikan dari Bologna, Italia tersebut masih memiliki titik kelemahan besar.

Mengawali 2017 sebagai pembalap anyar Ducati, lima kali juara dunia itu menghadapi tantangan sulit. Dibandingkan Yamaha YZR-M1 yang cenderung mudah dikendarai, Desmosedici GP17 butuh gaya balap berbeda.

Usai lima seri, Lorenzo kini berada di peringkat kedelapan dalam klasemen sementara. Terpaut 47 poin dari penggantinya di Yamaha, Maverick Vinales, dan 16 poin di belakang rekan setim, Andrea Dovizioso.

Ducati lalu berharap dapat membuat peningkatan performa pada pertengahan tikungan, namun dianggap belum cukup, sementara Lorenzo telah menemukan sebagian besar kemampuan pengeremannya menjadi tantangan.

Ketika ditanya oleh Motorsport.com bagaimana ia menilai kemajuan dan hasil bersama Desmosedici GP17 sejauh ini, Lorenzo menjawab: “Sulit, secara umum sangat sulit.”

“Tapi saya tidak menyerah. Saya menjaga mentalitas yang benar dan mendorong tim. Mereka bekerja luar biasa. Mereka tahu apa yang saya butuhkan dan kami mendapatkannya,” imbuhnya.

Jorge Lorenzo (Ducati Corse) dalam tes MotoGP di sirkuit Catalunya Mei 2017. 

Pembalap Spanyol berusia 30 itu kemudian menjelaskan: “Saya semakin terbiasa dengan motor (Ducati). Saya lebih bermain dengan motor setiap waktu. Kami hanya perlu memperbaiki satu atau dua titik (kekurangan), yang menurut saya cukup besar untuk bertahan dengan para pembalap baris depan.”

“Kami banyak mengubah kemungkinan yang bergantung pada trek. Tapi secara umum, kami membutuhkan sesuatu untuk lebih kompetitif selama balapan,” katanya lagi.

Saat tampil di Le Mans, Lorenzo mampu finis keenam setelah start ke-16. Raihan yang terbilang positif usai podium ketiga di Jerez, meski agak berbau keberuntungan seturut terjatuhnya beberapa pembalap yang ada di depannya, macam Valentino Rossi dan Marc Marquez. 

Akan tetapi, ia mengaku masih perlu lebih beradaptasi pada Desmosedici GP17. Ia juga menekankan, Ducati perlu melakukan perbaikan. “Untuk saat ini, saya hanya menyesuaikan gaya balap demi memaksimalkan motor yang kami miliki,” tutur Lorenzo.

“Ketika kami akan mencoba sesuatu baru, yang bisa meningkatkan satu atau dua titik kelemahan besar, maka kami juga bisa memperbaiki motor (khususnya) untuk saya dan Dovi,” tandasnya. 

Vinales Ingin Lanjutkan Tren Positif di Mugello

Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales.

MUGELLO - Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales sedang memimpin persaingan di klasemen MotoGP. Hingga seri kelima, Vinales sudah mengumpulkan 85 poin unggul 17 angka dari Dani Pedrosa, rival terdekatnya yang bercokol di peringkat kedua.

Keadaan ini tak lepas dari hasil GP Prancis 21 Mei 2017 lalu. Ketika itu Vinales sukses merebut podium tertinggi dan deretan hasil positif yang diraihnya pada musim ini, meningkatkan kepercayaan diri sang pembalap dalam hadapi seri demi seri.

"Setelah balapan di Le Mans saya menjadi lebih bahagia. Tim sudah bekerja pada tingkat yang luar biasa dan saya yakin, kami akan tetap seperti ini. Kami memiliki motor yang oke untuk tampil di Mugello nanti," ucapnya yang dilansir Crash.

Minggu (4/6/2017) nanti seluruh pembalap akan melanjutkan persaingan di Sirkuit Mugello, Italia. Vinales yakin dapat mengulang kemenangannya di lintasan 5,2 Km tersebut.

"Memenangkan balapan di Mugello akan berarti penting dalam kejuaraan kompetitif seperti ini. Pastinya saya akan terus berjuang. Kami akan berusaha 100%. Kami akan mencoba lakukan yang terbaik," tegasnya. 

Iannone Janji Ciptakan Kejutan di MotoGP Italia


MUGELLO - Seri keenam MotoGP yang bakal digelar di Sirkuit Mugello, Italia, akhir pekan nanti disambut antusias oleh Andrea Iannone. Meski motornya belum bisa bersaing secara konsisten, ia yakin dapat membuat kejutan di lintasan 5,2 Km tersebut.

Menurutnya, Mugello merupakan salah satu trek terbaik yang pernah dilintasi. Ia tambah semangat sebab lokasi balapan berada di tanah kelahirannya.

"Mugello salah satu lintasan terbaik dalam karier saya. Sejauh ini saya sudah beberapa kali menang di sana dan tahun lalu merupakan salah satu momen terbaik yang pernah saya buat. Di Mugello saya bakal mendapat dukungan yang luar biasa dari pecinta MotoGP Italia," ucap pembalap Suzuki yang dikutip dari Crash.

"Saya harap akhir pekan ini berlangsung fantastis. Kami memiliki sejumlah hal yang belum diketahui namun itu sungguh potensial. Jadi Suzuki akan terus berupaya untuk mengukir penampilan yang bagus di negara saya," tutur Iannone yang tahun lalu mengakhiri balapan di Mugello dengan menempati podium ketiga.

Tak hanya Iannone, kepercayaan diri tinggi juga dirasakan Sylvain Guintoli. Pembalap pengganti Suzuki tersebut yakin bisa tampil lebih baik di Sirkuit Mugello.

"Sangat mengasyikan saat kembali tampil di pentas MotoGP. Semoga pengalaman ini dapat membantu saya meningkatkan kecepatan motor. Kebetulan, Mugello jadi sirkuit favorit saya," ucapnya.

Pada balapan sebelumnya di Sirkuit Le Mans, Prancis, Guintoli dipercaya menggantikan posisi Alex Rins yang absen karena cedera. Dalam debutnya itu, Guintoli finis di posisi 15. 

Jelang Balapan di MotoGP Italia, Ini Harapan Pedrosa


MUGELLO – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku senang dengan kinerja knalpot baru Honda yang mulai digunakan pada gelaran MotoGP 2017. Menurutnya, teknologi yang dimiliki tim pabrikan asal Negeri Sakura tersebut dapat meningkatkan torsi kuda besinya di atas lintasan.

Meski masih dibayangi dengan sistem akselerasi yang belum stabil sejak beberapa musim lalu, namun Marquez percaya timnya dapat segera memperbaiki seluruh kekurangan yang ada pada kuda besinya. Setidaknya pembalap berjuluk The Baby Allien tersebut sukses mendapatkan kecepatan lebih yang membuatnya dapat bertarung dengan kompetitif melawan pembalap-pembalap lainnya.

“Saya selalu memiliki torsi kendaraan di tangan saya. Dengan knalpot baru ini, saya bisa melakukannya dengan baik. Kecepatan saya bisa naik lebih banyak seperti yang saya inginkan. Masih ada beberapa daerah yang saya kira belum 100% baik, namun saya harus terus menggunakannya. Saya yakin kami memiliki potensi yang bagus dan butuh lebih banyak kilometer untuk memahaminya.” cetus marquez, menyadur dari Autosport, Kamis (1/6/2017)

 “Honda melakukan pekerjaan dengan baik. Langkah demi langkah saya pikir mereka semakin kuat dari mereka. Saya pikir ini merupakan hal kecil, yang jelas saya sangat terkesan dengan balapan terakhir kami di Le Mans,” imbuhnya.

Gunakan Knalpot Baru, Marquez: Saya Senang dengan Kemajuan yang Dilakukan Honda


MUGELLO – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku senang dengan kinerja knalpot baru Honda yang mulai digunakan pada gelaran MotoGP 2017. Menurutnya, teknologi yang dimiliki tim pabrikan asal Negeri Sakura tersebut dapat meningkatkan torsi kuda besinya di atas lintasan.

Meski masih dibayangi dengan sistem akselerasi yang belum stabil sejak beberapa musim lalu, namun Marquez percaya timnya dapat segera memperbaiki seluruh kekurangan yang ada pada kuda besinya. Setidaknya pembalap berjuluk The Baby Allien tersebut sukses mendapatkan kecepatan lebih yang membuatnya dapat bertarung dengan kompetitif melawan pembalap-pembalap lainnya.

“Saya selalu memiliki torsi kendaraan di tangan saya. Dengan knalpot baru ini, saya bisa melakukannya dengan baik. Kecepatan saya bisa naik lebih banyak seperti yang saya inginkan. Masih ada beberapa daerah yang saya kira belum 100% baik, namun saya harus terus menggunakannya. Saya yakin kami memiliki potensi yang bagus dan butuh lebih banyak kilometer untuk memahaminya.” cetus marquez, menyadur dari Autosport, Kamis (1/6/2017)

 “Honda melakukan pekerjaan dengan baik. Langkah demi langkah saya pikir mereka semakin kuat dari mereka. Saya pikir ini merupakan hal kecil, yang jelas saya sangat terkesan dengan balapan terakhir kami di Le Mans,” imbuhnya.

Tampil di Hadapan Publik Italia, Lorenzo Termotivasi Berikan yang Terbaik untuk Ducati


MUGELLO – Pembalap Tim Ducati Corse, Jorge Lorenzo, optimis dapat meraih hasil positif di seri keenam MotoGP 2017 yang berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia. Hal itu ia sampaikan jelang mengaspal di sirkuit sepanjang 5,2 km itu pada akhir pekan ini.

X-Fuera –julukan Lorenzo- mengakui jika Sikruit Mugello merupakan salah satu trek favoritnya. Terbukti ia mampu memenangi balapan di sirkuit tersebut sebanyak lima kali.

“Mugello adalah salah satu sirkuit favorit saya dan ini adalah salah satu trek yang telah saya menangi beberapa kali di masa lalu,” ungkap Lorenzo, mengutip dari Tuttomotoriweb, Jumat (2/6/2017). Tak hanya itu, pada musim ini bersama Ducati, akan menjadi penampilan perdananya tampil di hadapan publik Italia. Apalagi home base dari Ducati sendiri berada di negara Italia. “Kami juga harus menambahkan bahwa ini adalah rumah Ducati dan ini memberi saya motivasi lebih,” tutupnya.

Jelang Mengaspal di GP Italia, Dovizioso Selalu Memiliki Hal Istimewa di Mugello


MUGELLO – Pembalap Tim Ducati Corse, Andrea Dovizioso, mengaku selalu memiliki hal yang istimewa ketika tampil di Sirkuit Mugello, Italia. Sebagai pembalap berpaspor Italia, tentu ini akan menjadi penampilannya di rumah sendiri. Bahkan tak hanya dengan dirinya, Italia juga menjadi tuan rumah bagi timnya yakni Ducati Corse. Untuk itu, ia mengaku siap memberikan penampilan terbaiknya di seri keenam MotoGP 2017 itu.

“Mugello adalah rumah untuk saya dan untuk Ducati. Jadi balapan ini selalu memiliki hal yang istimewa,” ungkap Dovizioso, mengutip dari Tuttomotoriweb, Jumat (2/6/2017). Bagi Dovizioso, tampil kompetitif di Sirkuit Mugello wajib ia lakukan. Pasalnya bagi dirinya ini bukanlah trek yang asing untuk dilakoni. “Kami harus kompetitif, mengingat ini adalah trek yang kami kenal sangat baik, jadi kami akan melakukan pekerjaan dengan baik,” tutupnya.


Polemik Ban #70, Setelah Miller Kini Marquez Marahin Lorenzo

Jorge Lorenzo (kiri) dengan Marc Marquez usai akhir pekan lomba MotoGP Jerez 2017.

MUGELLO - Setelah akhir pekan MotoGP Argentina 2017, di mana terjadi polemik antar pembalap soal penggunaan kembali ban depan Michelin yang berkompon lebih kaku/keras. Ban berkode #70 itu akhirnya bakal digunakan pada seri keenam musim ini, MotoGP Italia 2017 di sirkuit Mugello, Jumat-Minggu (2-4 Juni).

Namun potensi permasalahan yang ditimbulkan oleh ban #70 rupanya belum selesai. Karena perdebatan yang alot juga terjadi di MotoGP Prancis 2017. Persis seperti di Argentina, perdebatan antar pembalap terjadi dalam rapat Komisi Keselamatan di sirkuit Le Mans.

Dalam rapat di Le Mans seperti dilaporkan Motorsport-Total. Sebanyak 20 dari 23 pembalap menginginkan terjadinya perubahan penggunaan ban depan. Yakni ban depan lawas Michelin yang punya kompon lebih kaku/keras (#70), buat mengganti ban depan baru (konstruksinya lebih lunak/lembut, berkode 06er) yang dipakai sejak MotoGP Qatar 2017 hingga Prancis.

Jadi, ada tiga pembalap yang masih ingin Michelin mempertahankan ban depan baru (kompon lebih lunak/lembut). Mereka adalah Jorge Lorenzo (Ducati), Maverick Vinales (Yamaha), dan satu lagi ada yang mengatakan Marc Marquez (Honda), atau Loris Baz (Avintia Ducati).

Namun bagi Vinales, pergantian ban bukan masalah besar baginya. Justru bagi Lorenzo, ia benar-benar tidak setuju kembalinya ban #70 yang pernah dipakai pada MotoGP Valencia 2016 dan tes pasca musim. Lorenzo bersikeras, kalau Michelin ingin menampilkan kembali #70, maka mereka harus menyediakan pula pilihan baru musim ini (06er). 

Nah Marc Marquez rupanya tidak bisa mengerti mengapa Lorenzo begitu terikat dengan ban baru 2017 (06er), dan mengapa ia menyetujui keputusan mayoritas pembalap. Walau seperti diketahui, Marquez jadi salah satu pembalap yang mengeluh dengan ban 06er awal musim ini, yang ia katakan sebagai salah satu penyebab dirinya terjatuh di Argentina dan Prancis akibat tidak memberi kestabilan pada bagian depan motor.

“Kami membicarakan soal ini (#70) dalam rapat Komisi Keselamatan di Argentina. Semua sepakat, jika yang setuju tidak lebih dari 60 persen, maka tidak terjadi perubahan pemakaian ban,” tutur Marquez bercerita jelang akhir pekan lomba MotoGP Italia 2017 di sirkuit Mugello, Jumat-Minggu (2-4 Juni) ini.

“Dan di Le Mans, jumlahnya (pembalap yang setuju ban #70) lebih dari 60 persen, jadi kami sepakat memutuskan adanya perubahan (ke ban 06er). Ducati bahkan telah menjajal itu (#70) di tes Mugello (pertengahan Mei 2017). Namun sejak itu segalanya berubah. Dan Lorenzo berusaha menekan Michelin, ia menginginkan kedua versi ban depan itu,” kata Marquez menjelaskan dengan nada marah karena Lorenzo memaksa Michelin menyediakan dua ban depan jenis berbeda dalam sebuah GP.

Sang juara dunia bertahan lantas bersikeras menentang keputusan Lorenzo. “Anda (seharusnya para pembalap yang tidak setuju) harus memutuskan jalan dan mencoba buat meningkatkan kualitas ban ini (#70). Mengapa ia (Lorenzo) menentangnya? Lalu ban mana yang harus ditingkatkan (oleh Michelin), ban untuk mayoritas pembalap atau sekelompok pembalap?” kata Marquez kesal.

Hal yang dialami Marquez rupanya dirasakan juga oleh Jack Miller. Sebagaima diketahui, Miller dan Lorenzo terlibat adu mulut di pertemuan Komisi Keselamatan MotoGP Prancis 2017. Bahkan Miller sampai bicara kotor menanggapi opini Lorenzo, yang kemudian membalasnya usai Miller mengalami kecelakaan hebat di latihan bebas.


Dani Pedrosa Yakin Balapan di Mugello Berlangsung Emosional

Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa meyakini bahwa balapan di GP Italia 2017 akan berlangsung akhir pekan ini bakal berlangsung sangat emosional.

MUGELLO - Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa meyakini bahwa balapan di GP Italia 2017 akan berlangsung akhir pekan ini bakal berlangsung sangat emosional. Pasalnya, balapan di Sirkuit Mugello merupakan race perdana pasca-kematian Nicky Hayden. 

Khusus bagi Pedrosa, Hayden merupakan sosok rival sekaligus rekan di tim Repsol Honda. Keduanya pernah tampil memperkuat Honda pada tahun 2006, hingga tahun 2009 Hayden memutuskan pindah ke Ducati. 

"Akhir pekan di Mugello akan terasa sangat emosional. Sulit bagi saya untuk kehilangan teman. Dia (Hayden) adalah rekan satu tim saya yang berbagi suka dan duka baik di dalam maupun di luar lintasan," kata Pedrosa. 

"Saya ingat Nicky berupaya keras setiap balapan. Dia tidak pernah menyerah mengejar mimpi untuk merebut titel MotoGP. Saya juga ingat ketika cedera arm-pump pada 2015 dan saya mengumumkan akan absen sebentar usai Grand Prix pertama," 

Hayden dimakamkan di Gereja Katedral Saint Stephen di Kota Kentucky, Selasa (30/5/2017). Dia meninggal pada 22 Mei 2017 atau lima hari setelah tertabrak mobil ketika bersepeda di Rimini, Italia. 

Investigasi sementara menyebut Hayden lalai dalam berkendara. Dia mendengarkan musik sambil terus mengayuh sepedanya tanpa melihat rambu jalan hingga tertabrak mobil.  (Baca juga: Valentino Rossi Absen saat Jumpa Pers GP Italia 2017) 

Jelang MotoGP Italia, Duo Repsol Honda Berselisih Pendapat

Marc Marquez serta Dani Pedrosa dalam foto tim Repsol Honda menyambut MotoGP Italia 2017.

MUGELLO - Pembalap pabrikan MotoGP 2017 dari tim Repsol Honda, Marc Marquez, meyakini konstruksi ban depan Michelin yang lebih soft menjadi kunci di balik performa apik Dani Pedrosa musim ini.

Seperti diketahui dari lima seri yang telah berlalu di MotoGP 2017 , Marquez berada di peringkat keempat klasemen sementara. Juara dunia bertahan ini mengkoleksi satu kemenangan, serta dua kali terjatuh di Argentina dan Le Mans.

Sebaliknya, meski juga terjatuh di Argentina, Pedrosa meraih kemenangan di Jerez dan finis ketiga di Le Mans. Ia pun naik ke peringkat kedua, terpaut 17 poin di belakang Maverick Vinales dan unggul 10 poin atas Marquez.

Ini kali pertama sejak pertengahan 2013, Pedrosa mengungguli Marquez dalam hal perolehan poin. Dan menurut Marquez, peringkat rekan setimnya lebih baik di klasemen dikarenakan faktor ban.

Michelin sendiri akan membawa konstruksi ban depan yang lebih kaku/keras (kode #70) untuk MotoGP Italia di Mugello akhir pekan ini. Menurut Marquez, ban dengan kompon lebih keras ini bakal lebih menguntungkan dirinya ketimbang Pedrosa.


“Jelas motor kami tidak buruk sama sekali, dan di Jerez mungkin yang terbaik dari semuanya. Tapi kami mengalami kesulitan lagi di Le Mans. Saya lebih kesulitan dibandingkan Dani dalam hal ban depan (yang lebih soft),” ulas Marquez jelang MotoGP Italia 2017 seperti dilaporkan Motorsport.

“Konstruksinya lebih soft dan gaya balap saya selalu fokus untuk mengambil keunggulan saat mengerem. Gaya balap Dani lebih halus. Jadi, setelan motor dia dan saya pastinya berbeda,” kata pembalap 24 tahun itu menambahkan.

Kemudian Marquez mengumbar rasa optimismenya: “Apapun, saya akan lebih khawatir jika ban tidak berubah. Tapi menurut saya, kompon ban depan yang akan kami pakai mulai dari Italia akan membuat saya lebih menemukan limit dan kembali mendapatkan kepercayaan diri.”

Perlu diketahui, Marquez merupakan satu dari tiga pembalap yang menolak Michelin membawa ban depan dengan konstruksi lebih kaku (keras). Dua pembalap lainnya adalah Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales.

Meski peformanya terbantu oleh konstruksi ban depan yang lebih soft musim ini, Pedrosa justru termasuk 20 pembalap yang setuju Michelin membawa ban baru ke Mugello.

“Anda hanya punya lima ban (depan) sepanjang akhir pekan (dari spesifikasi tertentu). Jadi, pada beberapa titik, saya akan memakai #70 (opsi ban depan lebih keras),” terang Pedrosa. “Dengan keadaan baru ini, akan lebih baik menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan motor secepat dan sesegera mungkin,” tukasnya.

Adapun rapor Pedrosa di MotoGP Italia sikuit Mugello bersama Repsol Honda ialah 1 kemenangan (2010) plus 5 podium. Sementara Marquez mengkoleksi 1 kemenangan (2014) dan 2 podium. 

  

Fokus Istirahat, Rossi Absen di Konferensi Pers MotoGP Italia

Valentino Rossi fokus menjalani proses pemulihan agar bisa tampil pada MotoGP Italia 2017 di Sirkuit Mugello. 


MOTOGP - Meski belum bisa dipastikan mengenai kondisinya, Valentino Rossi tetap berjuang agar bisa mengikuti balapan MotoGP Italia 2017 di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017). Oleh karena itu, dia memanfaatkan sisa waktu untuk memulihkan diri.

Situasi itu harus dihadapi pengoleksi tujuh gelar juara dunia MotoGP tersebut akibat kecelakaan yang menimpanya saat berlatih motorcross. The Doctor pun sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Rimini.

Rossi sendiri masih yakin bisa melewati tes kesehatan itu. Saking ngebetnya untuk pulih, ia pun dipastikan akan melewatkan sesi konferensi pers jelang balapan pada Kamis (1/6/2017) pukul 22:00 WIB. Seperti dilansir Motorsport, Rossi akan memanfaatkan waktu untuk istirahat total.

Sebelumnya, Rossi mengaku masih merasa sakit pada dada dan perutnya usai insiden tersebut. Namun, ia tetap berpikir positif soal peluang beraksi di Mugello. Apalagi, situasi saat ini tak memberikannya pilihan selain meraih banyak poin di Mugello.

Pasalnya, ia gagal mendulang poin kala melakoni balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans 2017. Kesempatan untuk meraup 25 poin sirna setelah terjatuh di lap terakhir. Akibatnya, posisi The Doctor kini melorot ke urutan ketiga klasemen pembalap. Bahkan, ia tertinggal 23 poin dari rekan setimnya yang memuncaki klasemen, Maverick Vinales.

"Sangat disayangkan saya jatuh saat berlatih motorcross. Rasa sakit di perut dan di dada masih parah. Untungnya kondisiku membaik dari hari ke hari dan ini membuatku berpikir sedikit lebih positif tentang akhir pekan di Mugello," ujar Rossi, dilansir Crash.

"Keinginan saya untuk berada sejak awal MotoGP Italia sangat besar dan saya sedang berusaya untuk pulih sesegera mungkin. Tak akan mudah, tapi saya masih punya waktu untuk melanjutkan perawatan," Rossi menambahkan.

Mugello Genapi Setahun Rossi Tanpa Kemenangan di MotoGP?

Pembalap Yamaha Movistar, Valentino Rossi. 

Mugello - Valentino Rossi masih menantikan kepastian kemungkinan tampil pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017). Karena tepat hari ini, pembalap Yamaha akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui kondisi terbaru pasca mengalami kecelakaan motocross, pekan lalu.

Rossi menuturkan bahwa cedera dada dan perutnya masih parah, sehingga ia terpaksa menelan obat penghilang rasa sakit. Tapi itu masih belum cukup membuat penggemarnya tenang sebelum mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan di Mugello.

Di tengah kegelisahan, Rossi justru dihadapkan dengan rekor buruk. Ya, jika juara dunia tujuh kali MotoGP gagal mengamankan kemenangan pada balapan seri keenam akhir pekan ini, maka pemilik nomor 46 akan menandai satu tahun tanpa kemenangan.

Rossi terakhir kali merebut kemenangan di MotoGP Catalunya pada 5 Juni 2016. Rapor merah ini tentunya menambah frustrasi runner up tiga kali MotoGP lantaran itu bisa menjadi keempat kemorosotan terburuk dalam karier pembalap asal Italia tersebut.

4 rekor terburuk Rossi

1. 2010
   
GP Qatar (11/4/2010) - GP Malaysia (10/10/2010) : 180

2. 2010 - 2013
   
GP Malaysia (10/10/2010) - GP Belanda (29/6/2013) : 989 Hari

3. 2013 - 2014
   
GP Belanda (29/6/2013) - GP San Marino (14/9/2014) : 435 Hari

4. 2016 - 5 Juni 2017
   
GP Catalunya (5/6/2016) - 5 Juni 2017: 360 Hari

6 Fakta Menarik MotoGP Italia: Rossi Tersukses di Mugello

Para rider MotoGP bakal memacu kecepatan motornya di Sirkuit Mugello, Italia, akhir pekan ini. 

Mugello - MotoGP seri keenam bakal berlangsung pada Minggu (4/6/2017). Para rider MotoGP bakal memacu kecepatan motornya di Sirkuit Mugello, Italia.

MotoGP Italia bakal sangat emosional bagi para rider. Mereka bakal mengenang juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden yang meninggal akhir bulan lalu karena kecelakaan.

Meski mendapat julukan King of Mugello, ternyata pembalap asal Italia itu sudah lama tak meraih podium juara. Kemenangan terakhir Rossi didapat pada musim 2008.

Sedangkan juara MotoGP tahun lalu, Marc Marquez mencoba bangkit dari kegagalannya di Prancis. Pembalap Repsol Honda Team itu mengincar podium pertama.

Berikut ada enam fakta menarik mengenai MotoGP Italia. Simak di halaman selanjutnya.

Fakta MotoGP Italia

1. Yamaha merupakan pabrikan tersukses di MotoGP Italia. Mereka sudah meraih 10 kemenangan di Sirkuit Mugello, lima di antaranya dipersembahkan oleh Rossi pada 2004 hingga 2008.

2. Honda barus meraih empat kemenangan di Sirkuit Mugello, yakni bersama Rossi (2002 dan 2003), Dani Pedrosa (2010) dan Marquez (2014).

3. Rossi merupakan pembalap tersukses di Sirkuit Mugello. Dia mencatatkan sembilan kemenangan di sirkuit ini, yakni masing-masing satu di kelas 125cc dan 250cc, serta tujuh di MotoGP (2 kali bersama Honda dan 5 kali bersama Yamaha).


Valentino Rossi.

Fakta MotoGP Italia

4. Marc Marquez baru mengoleksi 58 poin hingga balapan di MotoGP Prancis. Itu merupakan jumlah poin terendahnya sejak MotoGP 2013 setelah balapan berlangsung lima seri.

5. Johann Zarco berhasil naik podium di MotoGP Prancis. Jika dia berhasil merebut podium lagi, Zarco bakal menyamai catatan Regis Laconi yang berhasil naik dua podium di Valencia dan Philip Island pada 1999, setelah naik ke kelas MotoGP.


Johann Zarco


6. Pembalap Monster Yamaha Tech 3, Jonas Folger menjadi satu-satunya rider yang berhasil meraih poin dari lima seri MotoGP 2017.

Kisah Rossi dan Sirkuit Mugello di MotoGP Italia

 Valentino Rossi.

Mugello - Sirkuit Mugello di MotoGP Italia selalu istimewa bagi Valentino Rossi. The Doctor punya begitu banyak kenangan di arena sirkuit sepanjang 5,2 kilometer di negeri asalnya itu.

Siraman cinta dari puluhan ribu fans yang menginvasi sirkuit dengan warna kebesaran kuning, kemenangan perdana pada 1997, duel dengan Max Biaggi, hingga tujuh kemenangan beruntun, membuat Rossi terikat erat dengan Mugello.

Cerita antara Rossi dan Sirkuit Muggelo dibuka pada musim 1996 bersama motor Aprilia. Debut balapan di kelas 125cc tersebut berujung di posisi keempat. Tahun berikutnya, Rossi akhirnya mengemas kemenangan, mengungguli Jorge Martinez dan Garry McCoy.

Dua tahun berselang, The Doctor kembali naik podium, kali ini di kelas 250cc, saat menggunakan motor Aprilia dengan livery ‘Peace and Love’.

Namun, Valentino Rossi terpaksa menunggu hingga MotoGP 2002 untuk merasakan lagi sensasi merebut podium utama. Bisa dibilang, 2002 adalah tahun pembalasan setelah pada musim sebelumnya crash pada lap terakhir sehingga kans finis ketiga menguap begitu saja.

Tradisi Helm Khusus


Helm dengan motif gambar pasta digunakan Valentino Rossi pada MotoGP Mugello 2014. 

Tradisi mengenakan helm berdesain khusus di Mugello juga dimulai pada 2002. Sejak saat itu, Sabtu pagi atau sehari sebelum balapan di Mugello, selalu dinanti-nantikan oleh para pendukung. Itulah saat Rossi menunjukkan desain helm yang akan dikenakan saat balapan.

Versi pertama helm spesial Mugello menggunakan desain yang sama seperti yang dipakai ayahnya, Graziano, pada 1979. Itu juga tahun saat Rossi lahir ke dunia.

Tahun 2002 juga menjadi awal dominasi Valentino Rossi di MotoGP Italia. The Doctor berhasil mengukir tujuh kemenangan beruntun hingga 2008. Tak ada rival yang mampu menjegal Rossi.

Fans Italia juga mendapat suguhan istimewa pada 2005 ketika podium kelas MotoGP disapu bersih oleh pebalap tuan rumah. Rossi naik podium utama setelah mengalahkan Biaggi dan Loris Capirossi. Bahkan, posisi keempat pun ditempati pebalap Italia lainnya, Marco Melandri. Minggu itu mungkin jadi sejarah tersendiri bagi balap motor Italia.


Berakhir 2009

Casey Stoner menghentikan dominasi Valentino Rossi di MotoGP Italia.

Dominasi Rossi di Mugello berakhir pada 2009. Casey Stoner lah yang menghentikan rentetang kemenangan The Doctor. Hingga saat ini, Rossi belum kembali mencicipi podium utama di MotoGP Italia.

Pada 2010, Rossi gagal balapan karena mengalami kecelakaan saat latihan bebas pada Sabtu. Pebalap yang identik dengan nomor 46 tersebut mengalami cedera sehingga juga harus absen pada tiga balapan lainnya.

Musim 2011 dan 2012 tak kalah buruk. Kepindahan ke Ducati membuat Rossi tak bertaji di Mugello. Dia hanya finis di posisi keeenam pada MotoGP 2011, tertinggal 25 detik di belakang Jorge Lorenzo yang jadi juara. Setahun berselang, Rossi mampu memangkas gap dengan Lorenzo, hanya tertinggal 10 detik.


Impian Belum Terwujud

Valentino masih bermimpi kembali berjaya di MotoGP Italia.

Saat Rossi kembali ke Yamaha pada 2013, fans bermimpi melihat Rossi kembali berjaya di Mugello. Namun, hingga musim 2016, impian tersebut tak kunjung terwujud.

Momen menyesakkan justru dialami Valentino Rossi pada musim 2016. Saat berduel dengan Lorenzo, mesin motor Yamaha milik The Doctor jebol. Lagi-lagi Rossi gagal menyudahi puasa kemenangan di Mugello.

Kini, balapan MotoGP Italia sudah terpampang di depan Rossi. Masalahnya, The Doctor belum dipastikan bisa turun setelah mengalami kecelakaan saat berlatih motocross. Dia masih harus menjalani tes kesehatan untuk mendapat lampu hijau untuk membalap di depan puluhan ribu pendukung fanatiknya. Bukankah tak ada yang semanis meraih kemenangan di kandang dengan disaksikan puluhan ribu pendukung? 

(Terima Kasih Sudah Mengunjungi Forum Saya).